Friday, May 8, 2020

Proyek Uji Tabrak Mobil di RI Molor Imbas Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan pembangunan fasilitas uji tabrak di Indonesia molor dari jadwal yang sudah ditentukan karena wabah virus corona (Covid-19). Peletakan batu pertama yang seharusnya dilakukan pada tahun ini ditunda sampai 2021.

Kepala Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Kemenhub Caroline Noorida Aryani menjelaskan, pemerintah sudah menjadwalkan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas tersebut pada akhir tahun ini.

"Target awal peletakan itu akhir tahun ini antara November dan Desember 2020, tapi pasti molor akibat wabah," kata Caroline melalui sambungan telepon, Jumat (8/5).


Fasilitas uji tabrak di di dalam negeri ditujukan sebagai sarana pengetesan tingkat keselamatan kendaraan. Hal ini diperlukan mengingat sejak 2012 Indonesia selalu menjual di atas 1 juta unit mobil dan di atas 5 juta unit motor per tahun. Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara dan diprediksi akan semakin besar mengingat jumlah kepemilikan kendaraan masih rendah. 

Sejauh ini kemajuan proyek fasilitas uji tabrak itu disebut telah sampai tahap finalisasi untuk menentukan desain dan biaya keseluruhan. 

"Jadi ya pasti molor ya. Sekarang ini kami saja sedang menentukan desain agar dapat menentukan biaya keseluruhan, nah ini sedang finalisasi, pokoknya sampai rinci harus kami selesaikan dahulu," kata dia.

Pembangunan fasilitas uji tabrak bakal dilelang ke pihak swasta yang tadinya diharapkan bisa dibuka pada Juni.

"Jadi finalisasi ini selesai Agustus-September 2020, baru lelang. Dari lelang tergantung pihak swasta mau bangun kapan, tapi biasanya bisa enam bulan usai lelang baru peletakan [batu pertama]. Sebelum wabah rencana lelang kan habis lebaran, Juni," ujarnya.

Fasilitas yang menerapkan ketentuan United Nation Regulation (UNR) ini bakal dibangun di BPLJSKB Bekasi, Jawa Barat. Selain uji tabrak, pemerintah juga ingin membangun tempat uji guling dan mobil listrik di kawasan yang sama.

Pemerintah telah menyiapkan anggaran mencapai Rp1,6 triliun buat proyek ini.


Caroline juga mengutarakan pihaknya sedang menentukan hal prioritas pada proyek uji tabrak. Ada kemungkinan fasilitas yang dibangun lebih dulu untuk kendaraan listrik mengingat pemerintah mendorong pengembangan teknologi itu untuk industri otomotif dalam negeri.

Tapi itu nanti yang putuskan bapak Dirjen," ucap Caroline.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi yang dihubungi terpisah menjelaskan Covid-19 tidak akan menunda terlalu lama proyek uji tabrak. Dia menyebut proses lelang akan segera dilakukan.

"Jadi sekarang ini lagi ada pendampingan konsultan perencana," ucap Budi. (ryh/fea)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment