Pemilik bengkel spesialis interior Vertue Concept, Edy, memaparkan, fogging pada kabin diklaim ampuh menghilangkan bau tak sedap, jamur, membunuh bakteri, dan menekan penyebaran virus.
"Jadi ini lebih kepada meminimalisir penyebaran virus," kata Edy saat dihubungi, Senin (30/3).
Edy menjelaskan tujuan fogging untuk membunuh bakteri yang dikatakan asal muasal timbulnya virus. Ia mengaku pernah membuktikan keampuhan fogging pada kabin yang memiliki 4.000 virus, setelah fogging tersisa hanya 20 virus.
Sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan fogging mampu membunuh virus corona yang berasal dari Wuhan, China, yaitu SARS-CoV-2. Edy mengatakan metode ini bisa mengurangi penyebaran virus sebatas influenza (HFMD, H1N1, dan SARS).
"Virus sering kali dari bakteri. Jadi ini lebih ke preventif, bukan misal ada corona di mobil dan fogging hilang. Tapi mengurangi penyebaran bakteri dan virus benar. Ya kalau corona obatnya saja belum ada," ucapnya.
Fogging yang dilakukan di bengkel Edy menggunakan alat khusus BT-828 Ultrafine Mist. Alat itu kemudian mengeluarkan asap dari cairan Ultra Mist Liquid by Bactakleen (waterbased) yang disebut lulus uji FDA sebagai badan obat dan makanan Amerika Serikat.
"Itu kandungan anti bacterial dan antiviral yang terkandung di dalamnya efektif membunuh virus dan kuman serta aman bagi siapa pun terutama anak kecil. Fogging juga tidak meninggalkan bekas dan tak merusak interior," kata dia.
Penjelasan Edy alat fogging dipasang di bawah dasbor kemudian terkoneksi dengan saluran AC. Saat digunakan asap akan keluar dari ventilasi AC selama 30 detik dan membunuh bakteri pada sudut-sudut kabin.
"Tapi asap itu hilang sekitar 15-30 menit. Kalau di kami asap fogging tidak berbahaya, bahkan ketika kita ada di dalam mobil sekalipun," ucap dia.
Ia menambahkan dengan wabah yang terjadi saat ini disarankan juga untuk selalu menjaga kebersihan diri tidak hanya kabin mobil.
"Yang terpenting juga kan bagaimana kita jaga kebersihan, selesai aktivitas selalu cuci tangan dan lain-lain," kata Edy.
[Gambas:Video CNN] (ryh/fea)
No comments:
Post a Comment