Hal itu disampaikan komunitas pengemudi ojol, Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda), usai Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga Indonesia positif terjangkit virus corona (Covid-19) pada Senin (2/3).
"Salah satu bentuk tanggungjawab dengan menyediakan masker khusus kesehatan gratis bagi para mitra pengemudi maupun bagi para pelanggan dan penumpang," kata Ketua Presidium Nasional Garda Igun Wicaksono melalui pesan singkat, Senin (2/3).
Igun juga meminta Gojek dan Grab memberi banyak informasi mengenai perkembangan dan antisipasi penyebaran virus corona melalui perangkat aplikasi ke akun pengemudi dan pelanggan.
Igun berharap para pengemudi ojol pengemudi tidak perlu panik dan turut melakukan langkah-langkah antisipatif. Dia mengimbau pengemudi menjaga kebersihan diri sendiri, kendaraan, dan seluruh atribut yang digunakan.
"Selesai melakukan aktifitas nge-bid [menerima pesanan pelanggan] agar langsung mencuci atribut maupun pakaian yang digunakan dengan campuran cairan desinfektan jika memungkinkan untuk pencegahan bagi keluarga di rumah," kata dia.
Igun bilang langkah pencegahan-pencegahan itu lebih baik walau merepotkan. Menurut dia pengemudi harus ikut bertanggungjawab atas kesehatan diri sendiri, keluarga, masyarakat, hingga pelanggan.
"Perlunya menjaga kebersihan diri selama aktifitas nge-bid, konsumsi vitamin tambahan dan mencuci tangan dengan sabun bersih maupun hand sanitizer sebelum mengonsumsi makanan," sambung Igun.
Igun menambahkan pemerintah juga harus memperhatikan nasib pengemudi ojek online karena aktivitas pekerjaannya di ruang terbuka.
"Bila perlu sediakan pos-pos cek kesehatan gratis bagi para ojol yang dilaksanakan mulai dari Dinas Kesehatan tingkat wilayah maupun hingga tingkat pusat," kata Igun.
Respons Grab
Grab Indonesia melalui pernyataan resmi menyatakan memberikan lebih dari 5.000 masker buat para mitra pengemudi secara merata di Bike Lounge di Daan Mogot, Kebayoran Lama, dan TB Simatupang. Masing-masing disebut mendapatkan 1.700 masker.
Selain itu Grab Indonesia juga menjelaskan mengedukasi mitra pengemudi dan restoran untuk menghindari simpang siur informasi pencegahan virus corona. Edukasi itu dikatakan adpat diakses melalui aplikasi, email, dan media sosial. (ryh/fea)
No comments:
Post a Comment