Monday, March 2, 2020

Vaksin Virus Corona Siap Diuji Coba April 2020

Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan bioteknologi Amerika, Moderna mengatakan pihaknya telah mengirimkan vaksin virus corona novel (COVID-19) kepada para peneliti di Amerika Serikat (AS). Pembuatan Vaksin hanya dalam waktu enam minggu.

Nantinya uji coba pertama dimulai pada April 2020, namun proses pengujian dan persetujuan apakah vaksin layak atau tidak digunakan bakal berlangsung kurang lebih setahun.

Perusahaan mengatakan vaksin bacth pertama diberi nama mRNA-1273 dan telah dikirim ke Institut Penyakit Alergi dan Menular Nasional (The National Institute of Allergy and Infectious Diseases/NIAID).

Direktur NIAID Anthony Fauci mengatakan pengujian klinis vaksin virus corona melibatkan 45 orang untuk melihat apakah vaksin dapat menghasilkan respons kekebalan terhadap virus atau tidak.

mRNA-1273 dibuat untuk mengarahkan sel-sel dalam tubuh menghasilkan protein, demi mencegah atau melawan penyakit. Moderna menyematkan asam ribonukleat, salah satu molekul penting yang dapat bekerja efektif di dalam tubuh.

Kendati begitu, setelah vaksin diuji secara klinis dan mendapat persetujuan dari pemerintah, pihaknya belum dapat mengirimkan vaksin secara masif. Sebab, ketersediaan vaksin idealnya dapat siap digunakan setidaknya satu tahun seperti dilansir CNN, Senin (2/3).

[Gambas:Video CNN]

Tak hanya Moderna, perusahaan farmasi Johnson & Johnson (JNJ) dan GlaxoSmithKline (GLAXFC) juga sedang mengembangkan vaksin corona.

WNI Positif Corona

Presiden Joko Widodo hari ini (2/3) mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) positif terpapar virus corona novel (COVID-19), setelah berkontak dengan seorang warga negara (WN) Jepang yang juga positif virus corona.

Kementerian Kesehatan mengatakan keduanya merupakan ibu (64) dan anak (31) yang berdomisili di Depok, Jawa Barat.

Saat ini keduanya tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianto Saroso, Jakarta Utara.

Sampai hari ini korban meninggal dunia akibat infeksi virus corona mencapai 3.041 orang di seluruh dunia. Komisi Kesehatan Nasional (NHC) mencatat sekitar 2.921 orang dengan 42 kematian berasal dari Provinsi Hubei.

Selain itu sekitar 129 kematian akibat COVID-19 tercatat berasal dari luar China antara lain, 54 berasal dari Iran, 34 dari Italia, 20 kematian di Korea Selatan, 12 dari Jepang, Hong Kong dan Prancis masing-masing dua kematian.

Sementara satu kematian masing-masing berasal dari Filipina, Taiwan, Australia, Thailand, dan Amerika Serikat. (din/mik)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment