Monday, February 3, 2020

Melongok Isi RS Corona yang Dibuat Hanya 10 Hari di China

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China baru saja menyelesaikan pembangunan rumah sakit pasien Corona, Huoshenshan yang khusus menangani pasien terjangkit virus corona. Pembangunan RS yang terletak di Wuhan, China, itu hanya berlangsung selama sepuluh hari.

Pembangunan RS dalam waktu singkat juga pernah dilakukan oleh China saat terjangan virus Severse Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada tahun 2003. China membangun RS Xiaotangshan di Beijing khusus pasien SARS hanya dalam waktu tujuh hari.

RS Huoshenshan dibangun di atas lahan 25 ribu meter persegi. Luas rumah sakit yang selesai dibangun ini kira-kira setengah dari luas Lapangan Banteng Jakarta .


RS yang dibangun dengan bahan prefabrikasi itu memiliki 1.000 tempat tidur dan 1.400 petugas medis yang merupakan anggota dari Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (tentara China). Prefabrikasi artinya bahan bangunan ini sudah dibuat sebelumnya di pabrik. 

Pembangunan RS Huoshenshan melibatkan ribuan pekerja konstruksi. Sebanyak 800 alat berat juga digunakan guna mempercepat pembangunan.

RS Huoshenshan adalah salah satu dari dua rumah sakit yang dibangun untuk menampung pasien virus Corona. RS kedua yang bernama RS Leishenshan terdapat 1.300 tempat tidur dan diperkirakan akan selesai 5 Februari 2020.

Fasilitas RS Huoshenshan dan RS Leishenshan dikabarkan sama dengan fasilitas RS Xiaotangshan. Selain tempat tidur, kedua RS itu akan dilengkapi dengan ruang rontgen, unit perawatan intensif, hingga laboratorium, seperti dilansir Business Insider.

Melansir China.org, RS Xiaotangshan dibangun kurang lebih oleh 7 ribu pekerja. Ratusan alat berat juga dikerahkan di lokasi pembangunan. Terdapat 1.300 petugas medis yang berasal dari militer China.


Selama beroperasi, RS Xiaotangshan  telah merawat 680 pasien terinfeksi SARS. Dari jumlah itu, hanya delapan atau 1,18 persen pasien yang meninggal. Bahkan, tidak ada petugas medis yang tertular SARS selama bertugas di RS tersebut.

Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional China (NDRC) dikabarkan menggelontorkan 300 juta yuan atau sekitar Rp587,5 miliar untuk membangun RS Huoshenshan dan RS Leishenshan. Dana tersebut juga akan digunakan untuk membeli peralatan medis penting.

Melansir AP, luas total bangunan dua lantai ini sebesar 60 ribu meter persegi. Setengah dari luas bangunan RS Huoshenshan, akan digunakan sebagai ruang isolasi. Selain itu, ada juga 30 unit ruang  perawatan intensif.

[Gambas:Video CNN]

Bangunan RS Huoshenshan memiliki sistem ventilasi khusus dan kabinet dua sisi yang menghubungkan kamar pasien ke lorong dan memungkinkan staf rumah sakit untuk mengirim pasokan tanpa memasuki kamar.

RS Huoshenshan juga menerima sumbangan robot medis dari sebuah perusahaan Cina untuk digunakan dalam memberikan obat-obatan dan membawa sampel uji.

Melansir Quartz, RS berbahan prefabrikasi aman untuk dijadikan tempat penanganan pasien virus Corona. Akan tetapi, RS dengan bahan tersebut tidak dapat bertahan lama.


Pendiri perusahaan teknik Jerman Knippers Helbig yang saat ini mengajar di Cooper Union di New York City, Thorsten Helbig mengatakan bahan blok modular prefabrikasi yang digunakan untuk membangun RS sebelumnya telah dirakit di pabrik.

"Anda pasti dapat membuat bangunan prefab(rikasi) terdengar bagus secara struktural," katanya.

Bangunan berbahan prefabrikasi bukan hal yang baru di dunia konstruksi. Hotel Citizen M, Hotel Marriott, hingga Kantor KPMG yang baru dibuka di Florida menggabungkan bagian-bagian prefabrikasi.

Sebelumnya, Kepala Pusat Pengembangan Sarana Prasarana Pendidikan, Olahraga, dan Pasar (PSPPOP) Ditjen Cipta Karya KemenPUPR Iwan Suprijanto juga menjelaskan material modular ini mempercepat proses pembangunan. Sebab, bangunan dibuat layaknya menyusun lego. (jps/eks)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment