Dilansir dari CNBC, Google juga telah membatasi perjalanan sementara kepada para pekerja mereka untuk terbang ke China dan Hong Kong.
Pemerintah kota Shanghai mengeluarkan pemberitahuan pada hari Senin (27/1) yang memerintahkan perusahaan untuk tidak melanjutkan pekerjaan setelah liburan Tahun Baru China hingga 3 Februari. Padahal Tahun Baru China jatuh pada 31 Januari.
Wabah tersebut dikabarkan telah memengaruhi rantai pasokan Apple dan produk yang direncanakan pada semester pertama 2020.
Google setidaknya memiliki empat kantor di daratan Cina dan lima di Taiwan, menurut situs web Google. Kantor-kantor di Cina daratan fokus pada penjualan dan sistem teknis untuk bisnis periklanannya.
Google juga meminta agar karyawan di dari daerah lain di selain dari Wuhan, Provinsi Hubei untuk bekerja dari rumah selama setidaknya dua minggu.
Google.org juga telah mengeluarkan hibah U$250 ribu atau sekitar Rp3,4 miliar kepada Palang Merah Cina dan meluncurkan penggalangan dana internal, yang telah mengumpulkan US$500 ribu sekitar Rp6,8 miliar.
Dilansir dari The Verge, Apple juga telah menutup setidaknya satu toko ritel di China dan mengukur suhu karyawannya secara teratur, dan intensif membersihkan ruang ritel dan kantor. Google belum merilis pernyataan resmi tentang virus tersebut.
Sejumlah perusahaan lain di industri elektronik, hiburan, manufaktur mobil, dan transportasi juga mulai membatasi perjalanan karyawan dan menghentikan operasi, termasuk studio film dan bahkan taman hiburan Disney.
United Airlines dan American Airlines mulai membatalkan penerbangan dari AS ke Cina karena penurunan tajam dalam permintaan konsumen. British Airways dan Lufthansa juga telah menangguhkan semua penerbangan ke Cina. (jnp/eks)
No comments:
Post a Comment