Saturday, April 28, 2018

Perputaran Uang di Sektor Modifikasi

MALANG KOTA – Keinginan banyak orang untuk tampil beda dilakukan dengan memodifikasi motor. Itu terlihat dalam kontes modifikasi motor di lapangan luar Stadion Gajayana, (28/4). Diharapkan, perputaraan uang di sektor modifikasi di Kota Malang terus meningkat setiap tahunnya.

Dianggap dapat meningkatkan roda ekonomi kreatif di bidang modifikasi, usaha bidang tersebut masih belum bergerak signifikan. Marcomm Departemen Head MPM Budi Santoso mengatakan, kontes tersebut diharapkan menjadi pembangkit ekonomi kreatif pasaran dan bengkel modifikasi.

”Dengan ini harapan kami, para pegiat modifikasi dapat mengambil peran memainkan perekonomian di sektor ini,” terangnya kemarin.

Usaha stiker dan bengkel modifikasi di Kota Malang dapat terus berkembang dengan giatnya para modifikator memainkan peran. Dia menilai, Malang sudah cukup berperan untuk ekenomi kreatif di bidang modifikasi.

Meskipun lanjutnya masih belum bisa mengungguli sejumlah daerah lain misalnya Jakarta. ”Tentu karena karakteristik masing-masing modifikator daerah itu berbeda, maka di Malang misalnya, orang akan mencari modif khas Malang dan datang langsung ke Malang serta belanja modifikasi di Malang,” ucapnya.

Ada 9 kategori kontes modifikasi yang diperagakan. Sebanyak 130 peserta bersaing memperebutkan hadiah Rp 35 juta. Kategori yang dilombakan seperti Matic&Cub Stock/Bolt-On, Matic&Cub Advance, Racing Style, Sticker/Decals, Sport Naked, Sport Fairing dan Community Touring. ”Para pemenang dari masing-masing kategori nantinya akan berkumpul dalam final Honda Modif Contest di Jakarta November mendatang,” ucapnya.

Siapa diantara 130 motor yang menjadi juara? Dewan juri menilainya mulai dari konsep, keserasian pemilihan warna, safety rideable, kelengkapan kendaraan, basic konsep, soul modification, accecoris, estetika hingga finishing detailing.

Kata Budi, selain ajang tersebut menjadi wadah para modofikator Honda, juga untuk dapat mendongkrak penjualan motor Honda. ”Angka market share kami di Malang berada pada angka 90,2 persen,” pungkasnya. (jaf)

Let's block ads! (Why?)

Baca Dong disini

No comments:

Post a Comment