Saturday, May 2, 2020

WhatsApp Klaim Tekan Penyebaran Pesan Viral Hingga 70 Persen

Jakarta, CNN Indonesia -- WhatsApp mengatakan pembatasan penerusan (forward) pesan viral membuat penyebaran pesan viral menurun 70 persen. Peraturan pembatasan penerusan itu diperkenalkan pada awal April dan diberlakukan untuk 2 milia pengguna aplikasi itu.

Layanan pesan instan milik Facebook ini menjelaskan setiap pesan yang tergolong viral hanya bisa diteruskan lagi ke satu orang atau satu grup secara sekaligus. Pesan yang tergolong viral adalah pesan yang sudah diteruskan kepada lima orang atau lebih.

Pesan seperti ini biasanya ditandai dengan tanda forward di WhatsApp. Jika pesan berubah menjadi tanda forward bertumpuk dua, berarti pesan itu sudah diteruskan lebih dari lima kali.


"Kami baru-baru ini memperkenalkan batasan untuk berbagi pesan viral hanya untuk satu chat. Sejak menerapkan batasan baru ini, secara global telah ada pengurangan 70 persen dalam jumlah pesan viral yang dikirim di WhatsApp, "kata juru bicara WhatsApp kepada TechCrunch.
WhatsApp pertama kali memperkenalkan pembatasan pada 2018 lalu. Kala itu, WhatsApp membatasi pengguna untuk meneruskan pesan viral ke lebih dari lima orang atau grup sekaligus.

Saat mengumumkan pembatasan baru awal bulan ini, WhatsApp mengatakan penerusan tentang di layanannya telah turun 25 persen secara global dalam dua tahun.

WhatsApp mengatakan pembatasan penerusan (forward) pesan viral membuat penyebaran pesan viral menurun 70 persen. Peraturan pembatasan penerusan itu diperkenalkan pada awal April.Foto: WhatsApp
WhatsApp mengatakan pembatasan penerusan (forward) pesan viral membuat penyebaran pesan viral menurun 70 persen. Peraturan pembatasan penerusan itu diperkenalkan pada awal April.

"Perubahan ini membantu menjaga WhatsApp menjadi tempat untuk percakapan pribadi dan pribadi. WhatsApp berkomitmen untuk melakukan bagian kita untuk mengatasi pesan viral, "kata juru bicara WhatsApp.

Dilansir dari The Verge, pembatasan dilakukan untuk mengatasi misinformasi menjadi viral, khususnya terkait Covid-19. Di sisi lain, WhatsApp tidak dapat mengetahui apakah pesan tersebut mengandung informasi yang salah atau malah informasi yang berguna.


WhatsApp menghadapi pengawasan ketat tentang peran layanannya dalam menyebarkan informasi yang salah selama pandemi. Grup WhatsApp dapat berisi sebanyak 256 peserta, artinya pesan dapat menyebar dengan cepat di antara sejumlah besar pengguna.

Bulan lalu, WhatsApp dilaporkan digunakan untuk berbagi informasi yang salah tentang penyembuhan SARS-CoV-2. Pemerintah India telah meminta WhatsApp dan perusahaan media sosial lainnya untuk berperan lebih besar untuk mengendalikan penyebaran informasi yang salah terkait Covid-19 pada platform.

CNNIndonesia.com kemudian menjajal pembatasan tersebut. Ternyata benar, pesan yang telah diteruskan lima kali, tidak dapat bisa diteruskan ke lebih dari satu orang sekaligus.

(jnp/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment