Tuesday, May 5, 2020

Modus Pecah Kaca Mobil Dokter Tirta Mulai Palu Sampai Busi

Jakarta, CNN Indonesia -- Dokter Tirta Mandira mengalami korban kejahatan modus pecah kaca mobil. Sejumlah barang berharganya yang ada di dalam kabin lantas raib seketika.

Praktisi keselamatan berkendara Jusri Pulubuhu yang memahami soal tindak kejahatan tersebut mengatakan pencurian dengan modus pecah kaca mobil sebetulnya merupakan modus lama. Ia juga mengatakan pencurian menggunakan modus seperti ini selalu berevolusi.

Dahulu, ia ingat modus pecah kaca menggunakan palu atau alat keras lain yang digunakan menghantam kaca mobil hingga pecah.


"Jadi dahulu caranya beda gunakan palu, tapi supaya tidak berisik dikasih alas kain. Itu caranya kasar memang," kata Jusri saat dihubungi, Selasa (5/5). Seiring berjalannya waktu, Jusri mengatakan penjahat menggunakan cara baru buat memecahkan kaca yaitu dengan pecahan keramik busi yang dibasahi air ludah.

Menggunakan pecahan keramik, dikatakan efektif karena sekali lempar dapat menyebabkan kaca retak ibarat 'pecah seribu'. Oleh penjahat tersebut kaca mobil yang retak cukup didorong ke dalam.

"Kaca didorong ke dalam sudah deh tinggal diambil barang-barang di dalam, selesai," kata dia.

Jusri menyampaikan memecahkan kaca menggunakan kombinasi air ludah dan pecahan keramik busi juga dapat 'mengecoh' alarm mobil. Metode ini digunakan untuk menghindari bunyi dan getaran.

"Alarm itu gunakan sensor getaran. Nah ini kalau gunakan pecahan keramik dan air ludah getarannya minim jadi tidak terdeteksi alarm. Tapi pemilik mobil sebetulnya sekarang suka dilematis, karena sensor alarm sebetulnya bisa disetting," ucap Jusri.

[Gambas:Instagram]

"Tapi kalau disetting agar sensitif bunyi atau getaran, nanti dikit-dikit bakal bunyi. Ada knalpot orang lewat sedikit bisa bunyi mobilnya Ya mungkin mobil korban ini vibrasi atau getarannya dikecilin," ungkap Jusri lagi.

Pencegahan Pecah Kaca Mobil

Jusri mengatakan seharusnya dokter Tirta tidak mengalami masalah ini jika melakukan antisipasi dini dengan tidak meninggalkan barang berharga di dalam mobil.

Jika tak ingin menjadi korban, Jusri mengatakan caranya cukup mudah yaitu tidak memancing seseorang untuk berniat jahat dengan meletakkan barang berharga di dalam mobil.

"Ya kalau letakin barang di dalam mobil dan berharga, orang jahat lihat ya sudah. Jangan letakkan di kabin dong, letakin ya misalnya di bagasi. Kan selesai," tutupnya. (ryh/mik)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment