Tuesday, May 5, 2020

Keluh Kesah Teknisi Ponsel Imbas PSBB DKI Diperpanjang

Jakarta, CNN Indonesia -- Pandemi virus corona SARS-Cov-2 (Covid-19) di Indonesia masih belum jelas kapan akan usai. Sejumlah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah juga bahkan diperpanjang.

Akibatnya penutupan sejumlah kegiatan sekolah hingga bisnis pun diperpanjang. Alhasil para pedagang harus memutar otak mereka demi terus mendapatkan pemasukan selama pandemi virus ini berlangsung, termasuk teknisi sekaligus pedagang ponsel.

Salah satu teknisi ponsel bernama Agus Karyadi berbagi cerita kepada CNNIndonesia.com terkait dampak yang ia rasakan karena pandemi virus corona Agus merupakan Ketua Teknisi Ponsel Indonesia khusus wilayah Jabodetabek. Ia sudah lama menggeluti profesi ini dan membuka jasa teknisi di ITC Depok, Jawa Barat.


Ia mesti menelan pil pahit karena pihak mall memutuskan untuk menutup sementara kegiatan jual-beli yang sudah berlangsung selama dua bulan. Agus menyebut ada penurunan pendapatan sampai 70 persen dibanding hari biasanya.

"Ya sudah pasti efeknya langsung ke penurunan omset 70 persen karena tutup tokonya. Sebagian besar kan di mal ya, tapi sekarang malnya tutup," tuturnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (5/5).

Lalu ia juga menceritakan sebelum pandemi virus corona masuk ke Indonesia, pendapatannya sebagai seorang teknisi ponsel bisa sampai 20 sampai 30 juta per bulan.

Usai virus corona diumumkan sudah masuk Indonesia oleh rezim Joko Widodo pada Maret, pendapatannya kurang dari setengah pemasukan normalnya. 

"Sebelum pandemi, bisa 20 sampai 30 juta sebulan. Kalau sekarang ya paling setengahnya sudah bagus," kata Agus.

Karena beberapa mall tutup, banyak teknisi yang memutuskan untuk beralih ke metode online, kata Agus.

Walau sebetulnya, para teknisi yang tergabung di himpunan Teknisi Ponsel Indonesia sudah menjajakan jasa mereka melalui online namun kegiatan masih lebih banyak terpaku di mal.

Metode online itu maksudnya mereka menawarkan jasa di platform media sosial dengan mencantumkan nomor kontak yang bisa dihubungi. Lalu ketika pelanggan membutuhkan teknisi, mereka akan menyambangi pelanggan di rumah masing-masing.

Lebih lanjut Agus masih bersyukur karena tidak ada satu pun teknisi yang mengalami bangkrut dan nol penghasilan.

Tetapi jika ada teknisi yang membutuhkan bantuan, maka ia dan anggota lainnya siap membantu. Agus sempat bercerita bahwa ada salah satu teknisi yang istrinya berstatus PDP (Pasien Dalam Pemantauan) karena mengalami gejala Covid-19.

Kemudian Agus dan teman-temannya menggalakkan bantuan materi.

"Kemarin ada teknisi yang istrinya kena PDP, anaknya juga kebetulan dirawat. Itu saja kita urunan se-Jabodetabek," pungkasnya.

(din/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment