Monday, April 27, 2020

Tutup 30 April, HOOQ Ungkap Alasan Likuidasi Perusahaan

Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan streaming film HOOQ menutup layanan streaming film miliknya. Guntur Siboro, Country Head HOOQ Indonesia menanggapi alasan likuidasi perusahaan yang diisukan terkait dengan pandemi Covid-19 akibat infeksi virus corona.

Terkait dengan isu tersebut, ia menyebut keputusan penutupan ini adalah hasil kesepakatan seluruh pemegang saham yang ingin konsentrasi pada bisnis inti mereka.

"Keputusan likuidasi adalah keputusan pemegang saham. Dugaan saya karena pemegang saham ingin konsentrasi pada core business-nya dalam situasi sulit saat ini," tulisnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (28/4).


HOOQ sendiri merupakan perusahaan dengan kantor pusat di Singapura dan mendapat sokongan dana dari tiga investor. Berdasarkan data Crunchbase, ketiga investor itu adalah Warner Bros, Singtel, dan Sony Picture Entertainment.

Bisnis inti Singtel sebagai penyedia layanan telekomunikasi di Singapura. Sementara Sony Picture dan Warner Bros punya bisnis inti di industri perfilman.

Menurut Guntur, perusahaannya telah mengajukan pendaftaran likuidasi sukarela di Singapura pada 27 Maret kemarin. Ia pun memastikan untuk menutup layanannya pada 30 April 2020 dan menjamin biaya berlangganan para pengguna tidak akan ditarik sepanjang April.

"Pemegang saham HOOQ sdh melakukan filing di Singapore untuk voluntary liquidation HOOQ pada 27 Maret. Sejak saat itu charging sudah tidak diberlakukan lagi bagi pelanggan existing dan sudah tidak ada aktivasi pelanggan baru,"

Sebelumnya, berita penutupan HOOQ ini sempat dicuitkan artis Ernest Prakasa lewat akun Twitternya, Minggu (26/4). Cuitan itu bertuliskan "Rest In Peace" dengan menautkan gambar logo HOOQ berwarna hitam putih.

Cuitan ini lantas dibalas dengan sesal dari para pengguna HOOQ. Mereka menyayangkan penutupan lantaran mereka masih menonton film serial di platform tersebut seperti Brata dan Cek Toko Sebelah.

Selain itu, lewat penelusuran di akun Twitter HOOQ, para pengguna sudah mengeluhkan sulit memperpanjang biaya langganan mereka sejak pertengahan April.

Pada awal April, HOOQ mulai memberitahukan kepada pelanggan kalau mereka hanya bisa berlangganan harian.

Sebelumnya, Perusahaan layanan streaming Iflix yang berpusat di Malaysia pun mengonfirmasi merumahkan 65 karyawannya karena krisis wabah virus corona Covid-19 dan jatuh tempo pembayaran utang. (eks)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment