Tuesday, March 31, 2020

Whatsapp Batasi Status Video Jadi 15 Detik Imbas Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan pesan instan, WhatsApp memutuskan untuk membatasi panjang maksimum status video untuk pengguna mereka di India imbas virus corona yang semakin meluas. Awalnya, panjang maksimum video 30 detik, saat ini hanya 15 detik.

Menurut Direktur Komunikasi Whatsapp Asia-Pacific, Sravanthi Dev mengatakan India menjadi negara pertama sebab pengguna Whatsapp paling banyak berasal dari India.

Selain itu, Whatsapp memprediksi bakal ada kemacetan jaringan data yang terjadi di negara itu.


"Whatsapp bergabung dengan layanan lain untuk mengurangi potensi kemacetan jaringan seluler selama pandemi virus corona. Caranya, kami membatasi panjang maksimum status video dari 30 detik menjadi 15 detik," kata Dev kepada CNNIndonesia.com, Selasa (31/3) malam.

"Ini hanya bersifat sementara dan akan mengevaluasi feedback dari pengguna," lanjut dia.

CNNIndonesia.com mencoba untuk merekam video lewat Whatsapp Stories, durasi video masih 30 detik. Artinya, Whatsapp belum menerapkan kebijakan seperti di India.

Berita ini pertama kali dirilis akun Twitter @WABetaInfo dikutip dari Gizmo China. Tindakan ini perlu dilakukan karena pemerintah India menerapkan kebijakan lockdown untuk menekan penyebaran pandemi virus corona SARS-Cov-2.

"Anda (pengguna Whatsapp di India) tidak dapat lagi mengirim video ke Whatsapp Stories lebih dari 16 detik. Anda hanya bisa membuat video berdurasi 15 detik. Mungkin ini inisiatif untuk mengurangi lalu lintas infrastruktur server," cuit @WABetaInfo.

Sebelumnya, Facebook dan anak perusahaan Instagram akan menurunkan kualitas gambar video untuk pengguna di Eropa. Langkah ini guna mencegah kepadatan lalu lintas data pengakses video akibat virus corona SARS-Cov-2.

[Gambas:Video CNN]

Melonjaknya data traffic video ini disebabkan banyak orang menghabiskan waktunya di rumah akibat pembatasan aktivitas di luar rumah setelah penyebaran virus corona beberapa waktu terakhir. Dan ini dinilai ada kemungkinan banyak mengakses media sosial Facebook dan Instagram.

Selain Facebook dan Instagram, Netflix, YouTube, Amazon dan Disney telah memutuskan untuk menurunkan kualitas gambar video.

Kepala Industri Uni Eropa Thierry Breton telah mendesak platform video streaming untuk meringankan bandwidth untuk layanan kesehatan dan ruang belajar digital bagi ribuan anak-anak yang harus belajar dari rumah akibat penutupan sekolah.

Operator telekomunikasi Eropa telah memastikan mampu mengatasi kenaikan lalu lintas data sejauh ini, namun ada kekhawatiran terjadi 'kemacetan lalu lintas data' imbas banyak menjalankan work form home (WFH).

(din/DAL)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment