Berdasarkan data keanggotaan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), merek MG dipegang oleh SAIC Motor Indonesia yang berdomisili di Jakarta Pusat. Selain itu perusahaan itu juga memegang merek lainnya, yakni Hong Yan.
SAIC (Shanghai Automotive Industry Corporation) merupakan perusahaan otomotif yang dimiliki pemerintah China. Sebelum ada MG dan Hong Yan, SAIC sudah punya perwakilan bisnis di Tanah Air bernama SGMW Motor Indonesia yang memegang merek Wuling.
Berbeda dari SGMW Motor Indonesia yang memulai bisnis dengan modal besar, sebesar sebesar US$700 juta (Rp9,6 triliun) untuk salah satunya mendirikan pabrik perakitan, SAIC Motor Indonesia justru memilih menjadi importir.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika menjelaskan berdasarkan keterangan pihak MG, impor hanya untuk perkenalan. Namun dia belum bisa memastikan ada investasi baru untuk lokalisasi industri.
"Nanti mereka lihat perkembangan enam sampai satu tahun ini setelah itu dia akan masuk [produksi]. [Jika bisnis tak berkembang?] Ya kan kalau investasi dilihat skala ekonomi, kalau skala ekonomi enggak, itu memang mau gantung diri?" kata Putu saat ditemui di Jakarta, Jumat (6/3).
[Gambas:Video CNN]
Perkenalan Diri
MG Motors Indonesia, sebutan unit operasi MG di dalam negeri, telah memperkenalkan diri secara resmi sebagai anak baru di industri otomotif Tanah Air, pada Kamis (5/3).
Dalam keterangan resminya, Figo Lee, Managing Director MG Motor Indonesia, mengatakan sudah menyadari pasar otomotif lokal kompetitif sebelum memutuskan datang. Namun dia tidak membeberkan apa yang akan dilakukan perusahaan buat menghadapi hal itu.
Produk pertama MG akan diperkenalkan dalam waktu dekat, kemungkinan besar SUV MG ZS. (ryh/fea)
No comments:
Post a Comment