Tuesday, March 3, 2020

Hoaks Baru Corona, Termasuk Tisu Basah Jadi Pengganti Masker

din, CNN Indonesia | Rabu, 04/03/2020 13:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merilis 39 informasi palsu (hoaks) dan disinformasi soal virus corona novel (COVID-19).

Ditambah lagi, virus itu sudah menyebar ke Indonesia dan menjangkiti dua orang karena berkontak langsung dengan warga negara Jepang yang positif terjangkit virus corona.

Akibatnya banyak masyarakat yang panik karena banyak informasi soal virus corona yang masih dipertanyakan kebenarannya.


Berikut 39 hoaks dan disinformasi terbaru yang berhasil dihimpun mesin pengais konten negatif milik Kemenkominfo periode 20 Februari hingga 3 Maret 2020.

1. Tisu Basah Dapat Mengganti Fungsi Masker untuk Mencegah Virus Corona

Beredar sebuah video berawal dari Facebook, yang menampilkan seorang perempuan memperagakan penggunaan tisu basah sebagai pengganti masker. Perempuan berbaju hijau dalam video mengklaim tisu basah dapat mencegah penularan virus corona.

Faktanya, berdasarkan penelusuran tim AIS Kemenkominfo, informasi tersebut dibantah Kepala Bagian Pelayanan Masyarakat Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan Busroni.

Ia mengatakan bahwa penggunaan tisu basah untuk mencegah penyebaran virus corona adalah keliru. Busroni menegaskan, penggunaan tisu basah justru akan mempermudah partikel-partikel di udara menempel pada bagian kulit yang tidak sengaja terhirup.

Tisu basah sendiri memiliki kandungan alkohol yang hanya berfungsi untuk membersihkan area kulit yang rentan terkontaminasi.

2. Tompi Dikabarkan Membeli 20 ribu Box Masker Pasca Virus Corona Masuk Indonesia

Beredar tangkapan layar WhatsApp yang menyebutkan bahwa Dr Tompi (lebih dikenal sebagai penyanyi Jazz Indonesia) membeli masker sebanyak 20 ribu boks, usai virus corona masuk ke Indonesia.

Faktanya, informasi tersebut tidak benar. Hal ini langsung dibantah Tompi lewat akun Twitter pribadinya. Ia menegaskan bahwa informasi itu adalah hoaks.


3. Masjidil Haram Kosong Akibat Virus Corona

Beredar sebuah pesan berantai di layanan pesan instan WhatsApp yang berisi tentang Masjid Al-Haram kosong menyusul kebijakan pemerintah Arab Saudi menghentikan sementara kegiatan umroh mulai 27 Februari 2020, hingga waktu yang tidak bisa ditentukan.

Informasi tersebut langsung dibantah oleh Konsul Haji KJRI, Endang Jumali. Dia menyebut jumlah jemaah di Masjidil Haram memang berkurang tetapi tidak sampai kosong.

4. Viral Foto Bapak Borong Mie Instan karena Virus Corona

Viral unggahan foto di media sosial yang memperlihatkan seorang bapak sedang memborong mie instan di sebuah pusat perbelanjaan. Dalam narasi yang beredar disebutkan bahwa sang bapak membeli mie instan tersebut akibat virus corona.

Sontak, seorang perempuan bernama Laura menegaskan lewat akun Twitter-nya bahwa ia adalah anak dari bapak yang ada di dalam foto tersebut. Laura mengatakan ayahnya memborong mie instan dalam jumlah banyak karena sang ayah memiliki usaha grosir.

5. Terkena Virus Corona, Warga Bekasi Meninggal di Cianjur

Beredar unggahan di media sosial terkait adanya seorang warga Bekasi yang meninggal dunia di Cianjur karena terjangkit virus corona.

Faktanya, Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto mengumumkan bahwa pasien suspek corona yang meninggal di Rumah Sakit dr Hafidz Cianjur tersebut negatif virus corona.


6. Maria, Dosen Seni Tari UNJ yang Terkena Virus Corona

Beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang menyebutkan bahwa seorang dosen Seni Tari Universitas Negeri Jakarta bernama Maria, diduga terjangkit virus corona.

Sontak, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni UNJ Liliana Muliastuti langsung memberikan klarifikasi terkait informasi tersebut. Liliana menyatakan bahwa di lembaganya tidak ada nama dosen bernama Maria.

7. Di Indonesia Biaya Tes dan Pengobatan Corona Berbayar karena Tidak Ditutup BPJS

Ada informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan bahwa di Indonesia biaya tes dan pengobatan virus corona berbayar, karena tidak dijamin BPJS.

Faktanya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah memastikan bahwa biaya perawatan medis bagi pasien corona, ditangguh sepenuhnya dari anggaran Kementerian Kesehatan.

Hal ini telah ditetapkan pada 4 Februari 2020 dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang penetapan infeksi virus corona.

[Gambas:Video CNN]

8. Warga Pasirjaya, Karawang Terindikasi Corona Sepulang dari Singapura

Beredar informasi di media sosial terkait salah satu warga Pasirjaya Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang yang terindikasi virus corona sepulang dari Singapura dan dalam penanganan pihak Graha Medis Cilamaya.

Faktanya, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Karawang, Yayuk Sri Rahayu memastikan bahwa info tersebut hoaks alias kabar bohong.

Yayuk menjelaskan jika pasien warga Pasirjaya itu sempat berkonsultasi ke Dinas Kesehatan Karawang. Namun semenjak pemeriksaan di klinik, pasien tidak menunjukan indikasi terjangkit virus corona.

9. Seorang Pria Memaksa Menerobos Blokade Polisi China Setelah Terdeteksi Virus Corona

Telah tersebar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang pria yang memaksa menerobos blokade polisi China setelah terdeteksi virus corona.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, dalam video tersebut bukanlah kejadian yang sesungguhnya. Video itu merupakan latihan polisi di gerbang tol di Provinsi Henan, China selama epidemi virus corona.


10. RS Sanglah Denpasar Menerima Pasien Positif Corona Secara Diam-diam

Beredar postingan yang berisi isu rumah sakit terbesar di Bali, RSUP Sanglah yang menerima pasien positif corona secara diam-diam. Hal tersebut tersebar di media sosial, seperti Twitter.

Faktanya, hal tersebut telah diklarifikasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya yang memastikan kabar itu bohong.

Lanjut ke halaman berikutnya: Hoaks Kementerian Rusia sebut virus corona buatan manusia hingga perbandingan darah pasien corona >>

Hoaks Kementerian Rusia sebut virus corona buatan manusia hingga perbandingan darah pasien corona

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment