Bagi Rahmat, bisa ikut berperan di tengah kondisi tak menentu saat ini lebih penting daripada soal penghasilan harian. Ia mengaku ingin membantu mereka yang tak bisa keluar rumah untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
"Saya antar ke mana yang perlu diantar makanan. Jalanan sepi, jadi bisa cepat mengantar yang jauh," katanya.
Rahmat mengatakan dirinya kerap terharu mendengar cerita rekan-rekan sesama mitra pengemudi GrabFood yang menerima makanan dari pelanggan. Hal itu membuatnya turut merasa dihargai, sehingga lebih bersemangat dalam bekerja.
"Saya itu terharu karena teman-teman driver berjuang buat penghasilannya," ujar Rahmat.
Dalam menjalani pekerjaan di tengah wabah corona, Rahmat pun mengikuti panduan Pengantaran Tanpa Kontak dari Grab. Ia selalu membersihkan tas, serta menyiapkan hand sanitizer, sarung tangan, dan masker untuk menjaga diri dan pelanggan.
"Terima kasih tipnya, yang ngasih ekstra, beda dari tip-tip biasanya. Sangat membantu sekali. Di saat sama-sama sulit, banyak orang yang masih mau saling bantu," katanya.
Pengantaran Tanpa Kontak merupakan mekanisme terbaru Grab. Lewat layanan ini, pelanggan dapat melakukan permintaan khusus pengantaran makanan tanpa kontak dengan mitra pengemudi.
Caranya pun mudah, pelanggan cukup memberitahu di mana mitra pengemudi dapat meletakkan atau menitipkan pesanan melalui GrabChat. Untuk pembayaran tunai, gunakan amplop dan masukkan uang dalam jumlah yang sesuai. Namun, Grab sendiri menyarankan untuk membayar lewat OVO.
Untuk pelanggan yang tetap ingin menerima pesanan langsung, bisa meminta pengemudi untuk meletakkan makanan terlebih dahulu dengan jarak aman sekitar 2 meter. Setelah itu, selesaikan pesanan.
Layanan ini dapat digunakan mulai Selasa 17 Maret 2020, dan berlaku di setiap kota yang telah memiliki layanan GrabFood.
No comments:
Post a Comment