Alat ini bakal menyemprotkan disinfektan keseluruh tubuh atau pakaian warga yang beraktivitas di luar rumah. Alat ini ditujukan bagi masyarakat yang tidak bisa melakukan pekerjaan dari rumah.
Mahasiswa S2 Teknik Mesin UNS Kukuh Mukti Wibowo berharap alat itu dapat membunuh kuman atau virus yang menempel pada tubuh atau pakaian.
"Tujuan alat ini diciptakan adalah mengurangi resiko penularan Covid-19, di mana beberapa warga yang beraktivitas di luar sehingga tidak bisa melakukan work from home," ujra Kukuh dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (27/3).
Kukuh mengaku belum melakukan produksi massal terhadap alat tersebut. Sejauh ini, pihaknya baru membuat dua unit. Akan tetapi, dia berkata penjualan disinfection chamber itu rencana akan dipatok dengan harga berkirsar Rp1,5 juta.
Kukuh menuturkan proses pembuatan disinfection chamber memakan waktu 4 hari. Alat itu, kata dia dibuat dengan sesederhana dan semurah mungkin. Selain itu, bentuknya yang modular membuat akat itu mudah dipasang dan diaplikasikan di berbagai tempat.
Lebih lanjut, Kukuh mengklaim pembuatan disinfection chamber sebagai bentuk partisipasi penanggulangan penyebaran Covid-19 dan mengingat kota Surakarta menyatakan penyakit baru itu Kejadian Luar Biasa (KLB). Kukuh mengaku pihaknya terinspirasi dari negara Vietnam yang memiliki alat serupa di beberapa ruas jalan raya di negara tersebut
"Sebenarnya alat ini sudah di buat di beberapa daerah, seperti yang ada di Surabaya, Jakarta dan beberapa daerah. Kami sebagai mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin memiliki inisiatif untuk ikut membuat sebagai penanggulangan penyebaran virus corona," ujarnya.
Di sisi lain, Kukuh membeberkan keunggulan disinfection chamber buatan UNS adalah murah dan mudah dalam proses produksi. Kelebihan itu membuat masyarakat umum dapat membuat alat tersebut.
Kedepannya, Kukuh berharap agar alat yang telah mereka buat dapat bermanfaat secara luas dan memutus penyebaran Covid-19. Adapun pendistribusian disinfection chamber, dia mengaku sementara akan diletakkan di kampus UNS Pabelan.
Selain itu, dia mengaku pihakny akan memberikan buku panduan atau pun poster pembuatan ke masyarakat secara luas.
"Semoga alat ini bisa memutus virus corona dan bisa dimanfaatkan khalayak banyak," harap Kukuh.
Kukuh membuat alat itu bersama dengan alumni PTM UNS Ilham Wahyu Kuncoro, mahasiswa Prodi PTM angkatan 2016 Atang, dan mahasiswa lulusan S2 Fisika UNS tahun 2019 Miftahul Maarif. Adapun pembimbing pembuatan alat itu adalah dosen Teknik Mesin UNS Nugroho Agung Pambudi. (eks/eks)
No comments:
Post a Comment