Monday, February 3, 2020

Daftar 15 Hoaks Terbaru Virus Corona, Satu di Buku Ngaji Iqro

CNN Indonesia | Senin, 03/02/2020 15:22 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan sudah ada 54 total hoaks soal virus corona novel (2019-nCov) yang telah terdeteksi sampai hari ini Senin (3/2).

Sebanyak 54 informasi hoaks tersebut tersebar melalui media sosial dan platform pesan instan.

"Tiga hari yang lalu kami pantau ada 36, hari ini sudah hampir dua kali lipat konten hoaks dan disinformasi yang disebarkan," ujar Johnny kepada awak media di Kantor Kemenkominfo, Johnny G. Plate, Senin (3/2).

Berdasarkan situs Kemenkominfo, berikut daftar isu hoaks terbaru terkait virus corona:


1. Kabar Adanya Pasien Positif Corona di RS  Columbia Asia Medan Bersumber dari Prof.  Delfitri Munir, DR., Dr.sp.THT-kl.

Beredar sebuah pesan berantai di Whatsapp yang berisi kabar adanya satu  pasien  positif Corona di RS Columbia Asia Medan yang bersumber dari Prof. Delfitri Munir, DR, Dr.sp.THT-kl.

Faktanya, pihak  manajemen RS Columbia Asia Medan, membantah  kabar  tersebut. Kadis  Kesehatan  Sumut, Alwi Mujahid Hasibuan juga memastikan bahwa kabar yang beredar  tersebut  tidak  benar atau hoaks. 

Alwi mengimbau  masyarakat Sumut agar tidak terpancing apalagi resah dengan kabar bohong  tersebut. Alwi berharap masyarakat tetap tenang, sampai kamis malam ini  tidak ada ditemukan virus Corona di Sumut.

2. Kitab Iqro Sudah Lama Memprediksi  Terjadinya Virus Corona

Telah beredar  sebuah akun Twitter dengan narasi  "Ternyata, Para Kiai dan Ulama Indonesia, jauh sebelumnya sudah memprediksi terjadinya Virus Corona. Disebutkan  dalam sebuah Kitab Ngaji Iqro".

Faktanya,  setelah ditelusuri klaim bahwa buku Iqro telah memprediksi virus Corona diciptakan pada zaman yang penuh kebohongan adalah salah.

Memang ditemukan kata "QO-RO-NA"  pada  buku Iqro jilid 1 halaman 28. Namun, kata "QO-RO-NA" pada buku Iqro tak memiliki  hubungan dengan Virus Corona, yang mewabah di Wuhan, Provinsi Hubei, China

3. Warga Jombang Terkena Virus Corona

Beredar  sebuah  informasi  di  media  sosial  yang mengatasnamakan Kapolres Jombang. Informasi  tersebut  tentang adanya  pasien  asal  Jombang,  bekerja  sebagai TKI  di Hongkong,  diduga  terjangkit  virus  Corona. 

Dalam pesan tersebut dijelaskan bahwa pasien pengidap virus corona itu saat ini diobservasi di ruang isolasi Mawar Merah Putih lantai 3 RSUD Jombang.

Faktanya, setelah  dilakukan penelusuran,  Wakapolres Jombang Kompol Budi Setiyono memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Budi mengajak masyarakat  Kabupaten Jombang  untuk tidak terburu-buru mempercayai kabar berita hoaks yang kini makin sering terjadi. Salah satu langkah  yang perlu dilakukan yaitu dengan meneliti terlebih dahulu, terhadap informasi atau kabar berita yang diterima baik melalui media sosial.


4. Pasien Virus Corona Sudah Masuk di RSUD Rabain Muara Enim

Beredar di media sosial Facebook  dengan narasi "Pasien Virus Corona sudah masuk di RSUD Rabain Muara  Enim  dari Karyawan PLTU Tanjung Lalang".

Faktanya, setelah ditelusuri Direktur Rumah Sakit H.M. Rabain Kabupaten  Muara Enim Dr. Hendri SP.M memberikan klarifikasi  bahwa informasi  yang  beredar  tersebut  tidak benar.

Direktur  Rumah  Sakit  Muara Enim membantah  dengan tegas adanya pasien terjangkit virus corona yang dirawat inap di Rumah Sakit H.M. Rabain Kabupaten Muara Enim.

5. Virus Corona Bisa Menular Lewat Game Free Fire

Beredar  sebuah  gambar  hasil  tangkapan  layar  dengan narasi judul "WASPADA ! VIRUS CORONA  BISA MENULAR LEWAT GAME FREE  FIRE".

Faktanya, Sekretaris   Direktorat   Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto menyatakan bahwa kemungkinan  penyebaran virus corona Wuhan melalui  barang sangatlah  rendah. 

Menurut  Yuri, virus  tidak  dapat menular melalui benda mati. Ketua Umum  Ikatan  Dokter  Indonesia, Daeng Mohammad Faqih mengatakan bahwa virus corona Wuhan bisa menular antar manusia lewat batuk dan bersin serta lewat makanan yang tercemar air  liur  orang yang terinfeksi virus  tersebut.

Selain itu, penularan virus corona Wuhan bisa terjadi  dari hewan ke manusia.

6. Mahasiswa Indonesia di Wuhan Tidak Boleh Keluar Kamar

Telah  beredar  kabar  tentang  Mahasiswa asal  Indonesia  yang terjebak  di  Wuhan dalam  kondisi  logistik  menipis  dan  tidak boleh  keluar  kamar  apartemen  karena khawatir  tertular  penyakit dari  virus corona.

Faktanya,  setelah  dikonfirmasi, ternyata tidak  ada statement yang menyatakan "tidak  boleh  keluar  kamar."  Seorang Mahasiswa yang menjadi  narasumber  mengatakan  "tidak  berani  keluar  kamar".

Kata "boleh" dan "berani" sangat berbeda artinya, dan sudah pasti   beda pemahamannya. Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok Cabang Wuhan membantah berita bohong tersebut dengan mengeluarkan Press Release bertanggal  24  Januari  2020, dengan nomor 078/PPITW//PR/I/2020 ditandatangani Rifqa Gusmida sebagai Sekretaris dan Nur Musyafak  sebagai Ketua PPITW.

Press release itu juga menyertakan nomor telepon yang bisa dihubungi untuk memastikan keadaan mahasiswa yang ada di Wuhan.

[Gambas:Video CNN]

7. Pasien Positif Suspek Virus Corona di Singkawang

Telah beredar informasi di Whatsapp yang menyebutkan bahwa terdapat satu  orang  pasien  positif  suspek  corona  dari Puskesmas  Singkawang  Selatan yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz, Kota Singkawang.

Faktanya, informasi tersebut adalah tidak benar. Hal tersebut dibantah oleh Direktur RSUD  dr  Abdul  Aziz  Kota  Singkawang, Ruchanihadi. Iamengatakan bahwa sampai saat ini (1/2) belum ada menerima dan  merawat pasien corona virus di RSUD dr Abdul Aziz.

8. Penduduk Wuhan Berteriak-teriak Gak Karuan

Salah  satu  akun  di  media  sosial  telah mengunggah sebuah video yang berisi orang-orang  yang  sedang  berteriak. 

Dalam narasinya  mengklaim  bahwa video itu adalah keadaan kota Wuhan China   saat   ini   yang   semakin mencekam,  mereka berteriak  tidak karuan karena depresi.

Faktanya, setelah ditelusuri lebih lanjut, mereka bukan teriak gak karuan karena depresi. Yang mereka teriakan adalah "Wuhan   Jiayou!", teriakan  untuk menyemangati satu sama lain.

Menurut Psikolog dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi,  MPsi, menyebutkan bahwa gerakan saling meneriakkan kata-kata  penyemangat itu sebagai bentuk social support. 

Dalam situasi negatif akibat isolasi dan kepungan wabah virus corona, warga berusaha saling menguatkan dan meningkatkan motivasi untuk terus berpikir positif.

9. 5 Pasien Positif Terkena Virus Corona di Semarang dan 1 Orang Meninggal

Beredar sebuah postingan di Twitter terkait kutipan berita Kompas TV di Semarang 5 pasien dinyatakan positif terkena virus corona dan dikabarkan 1 dari 5 pasien tersebut telah meninggal dunia.

Faktanya, dalam kanal  YouTube resmi mereka, Kompas TV menuliskan judul unggahan video 'RS Kariadi, Semarang Gelar Simulasi Penanganan Pasien Virus Corona'. Kejadian sebenarnya adalah simulasi yang dilakukan RS Kariadi Semarang.

10. Virus Corona Sudah Masuk di Pekanbaru

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment