Melalui blog resminya, Kepala Kesehatan Facebook Kang-Xing Jin mengatakan pihaknya akan mulai menghapus klaim palsu soal penyembuhan individu yang terjangkit corona.
Selain itu, Jin dan tim juga akan menghapus konten yang berisi teori-teori terkait corona yang belum terbukti kebenarannya.
"Perusahaan akan menghapus konten klaim palsu atau teori konspirasi yang telah dicek oleh organisasi kesehatan global terkemuka dan otoritas kesehatan setempat, yang dapat membahayakan orang-orang," tulis dia seperti dikutip CNN.
Perusahaan yang digawangi Mark Zuckerberg ini juga berencana untuk meningkatkan upaya pengecekan fakta dan pemantauan di Instagram.
Jin mengatakan pengguna yang mengklik tagar terkait virus corona di Instagram, bakal disajikan dengan informasi kredibel soal virus itu.
Perusahaan penyedia layanan mesin pencari Google beberapa waktu lalu mengumumkan bahwa jika pengguna yang mencari informasi tentang virus corona, ia akan mendapat informasi langsung dari Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Layanan video streaming Google yakni Youtube pun akan menampilkan video yang tepercaya soal corona. Perusahaan mengatakan konten video itu akan menampilkan pernyataan dari para ahli kesehatan masyarakat.
Sementara Twitter diketahui menambahkan fitur seperti cek fakta terkait corona, seperti yang dicuitkan akun Twitter Singapura.
"Sedang mencari terbaru tentang novel #coronavirus? Kami baru-baru ini menyesuaikan permintaan pencarian kami untuk memastikan sumber kesehatan resmi saat Anda mencari [corona] di Twitter #knowthefacts," cuit @TwitterSG.
Sampai hari ini, pemerintah China mengumumkan jumlah korban yang meninggal karena virus corona terus menanjak. Per Sabtu (1/2), 259 orang dinyatakan tewas karena China itu.
Virus tersebut juga menginfeksi hampir 12 ribu orang. Jumlah tersebut melampaui orang yang terinfeksi SARS yang merebak pada 2002-2003, 8.098 orang.
Di China, jumlah kasus baru yang dikonfirmasi naik 2.012 menjadi 11.791 orang.
(din/asa)
No comments:
Post a Comment