Monday, January 6, 2020

BRIN: Desain Jembatan Lengkung LRT Jabodebek Harus Dipatenkan

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mendukung jembatan lengkung LRT Jabodebek khususnya yang melalui ruas Kuningan, Jakarta Selatan mendapat paten Hak Intelektual Properti.

Menurut Bambang rancangan jembatan yang dibuat oleh Arvilla Delitriana (Dina) dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini merupakan hasil karya anak bangsa yang tidak mudah ditiru oleh pelaku konstruksi lain.

"Penemuan dari ibu Dina, tentunya kami dari BRIN [Badan Riset dan Inovasi Nasional] selaku pembina dari kegiatan Research & Development akan mendukung temuan ini mendapat Hak Intelektual Properti," ucapnya usai konferensi pers di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Senin (6/1).

"Kalau rancangan ini bisa dipatenkan, akan menjadi prioritas karena kita harus menjaga Hak Intelektual Properti," sambung Bambang.


Pada kesempatan yang sama, Dina mengatakan tak begitu memahami proses hak paten tersebut.

Namun yang pasti, rancangan jembatan lengkung LRT Jabodebek tidak bisa diimplementasikan secara masif, tergantung kondisi tempat pembangunan jembatan itu sendiri.

"Kalau mengenai bawah ini [jembatan lengkung] dipatenkan, sejujurnya saya kurang paham mekanismenya tetapi dari sisi rancangan , tidak selalu serta merta diimplementasikan di tempat lain. Sebab, lokasinya pasti berbeda tergantung kondisi di lapangan," kata Dina.

[Gambas:Video CNN]

Jembatan lengkung LRT Jabodebek sendiri membentang 148 meter dengan radius lengkung 115 meter dan menggunakan beton seberat 9.688,8 ton.

Selain itu, LRT Jabodebek memiliki tiga lintas pelayanan yaitu Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi.

Sebelum berhasil merancang jembatan lengkung LRT Kuningan, Dina diketahui telah merancang puluhan jembatan di Indonesia, salah satunya Jembatan Kali Kuto Semarang.

(din/DAL)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment