Liputan6.com, Jakarta - Korsleting atau arus pendek pasca modifikasi sering kali menjadi penyebab utama sebuah mobil terbakar. Biasanya, modifikasi yang dilakukan berkaitan langsung pada sistem kelistrikan seperti modifikasi audio.
Melihat fenomena tersebut, Andreas Tjahjadi, CEO PT Audio Plus Indonesia mengatakan instalasi yang tidak tepat merupakan penyebab utama modifikasi audio mampu membuat mobil terbakar.
"Kalau itu berkaitan dengan instalasi. Contohnya, kalau kita main di audio rumah itu voltnya gede, ampere di rumah kita misalnya 5 ampere saja sudah 1000 watt. Kalau di mobil itu 12 volt, untuk menghasilan 1000 watt butuh puluhan hingga ratusan ampere. Memang di mobil itu gede, minimal 100, umumnya kita main 200, 400 ampere. Kalau barang 400 ampere ya mudah terbakar," kata Andreas.
Karena itu, Andreas mengimbau pemilik kendaraan untuk memperhatikan benar instalasi yang akan dilakukan pada mobilnya. Jangan sampai mobil terbakar karena tidak mendapatkan instalasi yang tepat.
"Jadi, instalasi sangat menentukan. Umumnya dari instalasi. Tapi meskipun bisa menyebabkan kebakaran, ada pengamannya. Itu namanya sekring, jadi kalau kebakaran harus langsung putus, kalau tidak putus ya otomatis merembet dan membakar seluruh mobil. Tapi kalau langsung putus ya enggak kebakaran," ujarnya.
Selanjutnya
Pastikan saat memasang audio, sekring juga terpasang dengan benar. Jangan sampai menyesal di kemudian hari karena instalasi yang tidak tepat.
"Pasti ada sekring kalau pasang audio tambahan. Harus ada karena itu pengamanan. Cuma kalau yg abal-abal ya enggak dipasang biar murah. Atau dipasang yang kaleng-kaleng juga, jadi saat kebakar enggak putus," tuturnya.
No comments:
Post a Comment