Tim juri memberikan penilaian di Suryanation Motorland Medan. SM
Jakarta: Dunia modifikasi akhir-akhir ini dibingungkan oleh dua penyebutan hasil kreasi. Yaitu motor modifikasi dan motor kustom atau custom bike. Dua-duanya adalah benar, namun keduanya cukup beda.Menurut Lulut Wahyudi seorang builder sekaligus modifikator ternama hingga ajang dunia, motor modifikasi dan motor custom atau custom bike, punya strata yang berbeda.
"Sebenarnya ini adalah pakem dasar yang harus kita pahami bersama sebelum masuk lebih dalam mengenal bagaimana dunia modifikasi atau dunia custom. Kalau motor modifikasi itu adalah motornya sudah ada, hanya dilakukan modifikasi sedemikian rupa tanpa menghilangkan ciri khasnya. Sementara custom bike, motornya merupakan hasil kreasi dari tidak ada menjadi ada," ujar Lulut yang merupakan punggawa dari Retro Classic Cycles Jogja.
"Jadi tak hanya beda penyebutan, juga beda kelas. Biasanya kalau custom bike, mereka yang membuatnya harus putar otak untuk mengkreasikan ide yang mereka miliki. Biasanya mereka membangun sendiri beberapa bagian. Seperti komponen rangka, body dan beberapa komponen kecil. Sementara untuk mesin biasanya diambil dari mesin gelondongan."
Intinya, perbedaan utama adalah motor yang jadi bahan untuk dikustom, nanti ubahannya sekitar 70 persen. Baik itu secara konsep, maupun bagian-bagian yang diracik ulang. Tapi batasan persenan itu juga tidak melulu seperti itu, lantaran custom bike adalah dunia yang sangat dinamis.
Lulut melanjutkan bahwa bukan hanya hasil karyanya yang beda penyebutan, namun kreator alias orang yang berada di belakang layar pun punya sebutan berbeda. Misalnya untuk pembuat motor modifikasi, disebut modifikator. Sementara untuk motor custom biasanya disebut builder.
"Kalau ditanya mana yang paling bagus, ya jelas yang membangun dari awal. Apalagi jika hasil custom mereka apik, memenuhi standar kelaikan jalan dan juga estetika terbaik. Maka itu akan memiliki nilai yang lebih," pungkasnya.
(UDA)
Baca Dong disini
No comments:
Post a Comment