Thursday, June 21, 2018

Modifikasi Jeep Lava Tour, Tak Penuhi Standar Keselamatan?

Modifikasi Jeep Lava Tour, Tak Penuhi Standar Keselamatan?

Mobil-mobil jeep yang digunakan untuk tour wisata di lereng Gunung Merapi sebagian besar tak penuhi syarat keselamatan. medcom.id/Ahmad Garuda

Yogyakarta: Selayaknya sebuah kendaraan offroad yang memang digunakan untuk beraktifitas di alam bebas, memenuhi syarat keamanan bagi penumpangnya. Namun untuk kendaraan yang digunakan untuk beraktifitas wisata di alam bebas seperti Jeep Lava Tour di lereng Gunung Merapi, mayortitas dinilai tak memenuhi standar keselamatan berkendara.

Berdasarkan pantauan yang kami lakukan, memang saat menaiki mobil tersebut peralatan safety atau keamanan untuk penumpang di atasnya tidak memadai. Memang mobil-mobil tersebut sudah menggunakan seat belt atau sabuk keselamatan buat penumpangnya. Namun hanya sebatas mengikat di pinggang saja. Bukan sabuk keselamatan tiga titik.

Kemudian penggunaan roll bar, titik pemasangan yang mereka sematkan, tidak melindungi penumpang secara menyeluruh. Sehingga jika digunakan beraktifitas di jalur ekstrim, membuat risiko penumpang tetap besar.

Lalu berbicara soal mesin dan penggerak roda, tak lagi menggunakan spesifikasi mobil jeep bawaan. Diakui Fitriadi yang merupakan anggota 86 Merapi Jeep Community saat berbicara kepada medcom.id, bahwa sebagian besar mobil-mobil jeep yang ada di sana, tak lagi menggunakan mesin asli atau bawaannya.

"Sebagian besar mobil-mobil jeep ini sudah mengalami modifikasi di bagian mesin. Tak lagi menggunakan mesin aslinya. Seperti contoh mobil ini, saya ambil mesin Toyota Kijang LGX yang dimodifikasi lagi. Namun untuk urusan penggerak roda, saya tak mau ambil risiko. Makanya saya memasang penggerak roda 4 x 4," kata Fitriadi.

Ia juga menegaskan bahwa awal terbentuknya wisata lava di lereng Gunung Merapi ini, adalah karena dulu saat menjadi tim evakuasi, banyak permintaan yang datang ke mereka.

"Sebenarnya dulu kami hanya menjadi tim evakuasi saat bencana gunung meletus. Seiring waktu, ternyata ini menjadi zona wisata dan semakin banyak permintaan dari wisatawan domestik dan manca negara. Makanya semakin banyak komunitas Jeep di Yogyakarta melakukannya."

Adapun rute perjalanan yang ditawarkan terdapat beberapa tipe. Yaitu rute pendek dengan estimasi waktu perjalanan 60-75 menit (biaya Rp300 ribu - Rp350 ribu), kemudian rute sedang dengan estimasi 120 menit (biaya Rp400 ribu - Rp450 ribu) dan terakhir rute panjang sekitar 180 menit (biaya Rp500 ribu hingga Rp550 ribu).

(UDA)

Let's block ads! (Why?)

Baca Dong disini

No comments:

Post a Comment