Dari pantauan JawaPos.com, buruh datang dengan motor dari berbagai merek. Bila diperhatikan, ada motor All New CBR R150. Tak sedikit juga, ada yang membawa motor Honda Mega Pro model baru maupun lama, King modifikasi, Yamaha NMAX, dan masih banyak lagi.
Rombongan motor ini adalah Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI). Koordinator Aksi SBSI, Fuad mengatakan, rombongan SBSI datang ke Istana Negara dari Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok.
Motor modifikasi yang ditunganggi buruh saat may day (Sachril Agustin/ JawaPos.com)
"Sekitar jam 13.30 WIB kami sampai di sini. Kami jalan dari Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok pukul 10.00 WIB. Dari kami, ada sekitar 500 orang yang ikut," katanya, di Jl. Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (1/5).
Ia menambahkan, SBSI ikut kawanan buruh lainnya dengan tujuan yang sama, yakni revisi Undang-Undang (UU) Aparatur Sipil Negara (ASN), meminta untuk mencabut PP 78, Perpers 20 tahun 2018, Mencopot Menteri Ketenagakerjaan, dan meniadakan Outsourcing.
"Outsourcing itu sangat merugikan pekerja, karena para pekerja Outsourcing hanya dimanfaatkan saja," lanjutnya.
Tak hanya itu, Fuad menjelaskan bahwa para pekerja Outsourcing tidak memiliki status kerja yang pasti. Selain tidak adanya status pekerjaan yang pasti, penghasilan dari mereka (pekerja Outsourcing) juga dipotong dengan sangat besar.
"Buruh Outsourcing itu cuma dimanfaatkan saja tenaganya, tapi tidak memiliki status kerja yang pasti. Penghasilan juga dipotong besar yang ujung-ujungnya gaji akan dibawah UMP atau UMK," pungkasnya.
(sab/JPC)
No comments:
Post a Comment