NMAA siap menggelar Indonesia Modification Expo akhir 2018 mendatang. NMAA
Jakarta: Konsep event modifikasi tanah air, saat ini memang cukup banyak. Mulai dari yang digelar tingkat klub atau komunitas, hingga kompetisi modifikasi profesional dengan hadial puluhan juta rupiah. Namun National Modificator & Aftermarket Association (NMAA) punya pandangan lain dan mengusung konsep yang lebih mewakilkan Indonesia.Bermodalkan asosiasi yang anggotanya mereka yang senang melakukan modifikasi mulai industri komponen aftermarket dari hulu hingga hilir, berani membuat konsep yang berbeda. Konsep ini diejawantahkan melalui event Indonesia Modification Expo (IMX) yang bakal mereka gelar pada 17-18 November 2018 mendatang.
"Untuk menjadi besar dan diakui internasional, kami siap menyongsong era baru dalam dunia modifikasi Indonesia. Melalui IMX kami ingin mempertemukan industri otomotif dengan industri komponen aftermarket dari hulu hingga hilir dan membentuk sebuah konsep besar yang terwujud dari hasil karya modifikasi yang punya kualitas dunia," ujar founder NMAA, Andre Mulyadi di Momo Paradise, Jakarta pada Selasa (29/5/2018).
Ambisi besar NMAA ini karena di dunia modifikasi, Indonesia sudah seharusnya jadi influencer di kawasan Asia Tenggara. Mengingat pasar otomotif hingga sumber daya manusia yang sangat besar di negara ini. Bahkan dunia modifikasinya pun berkembang dengan sangat pesar.
"Kami yakin IMX ini bakal jadi mercusuar bisnis modifikasi dan aftermarket nasional. Hingga saat ini 80 persen eksibitor sudah mendaftarkan diri dari rencana luas area yang kami sediakan."
Andrea melanjutkan bahwa konsep yang mereka usung kali ini berbeda dengan kontes modifikasi pada umumnya yang hadir di Indonesia selama ini. Lantaran mereka bersifat show off hasil karya terbaik. Kemudian 50 mobil terbaik di Indonesia, akan mengikuti kurasi khusus secara cermat. Uniknya, saat nanti tersisa lima mobi saja, jurinya nanti akan diambil dari sang empunya mobil atau modifikatornya masing-masing.
"Kami ingin mememberikan edukasi kepada para peserta bahwa mereka harus legowo mengakui dan menghargai hasil karya orang lain. Makanya kami ingin mereka saling menilai hasil karena modifikator lain dan memberikan penilaian. Tapi nanti akan ada juri khusus yang juga akan menilai hasil karya tersebut. Biar lebih adil."
(UDA)
Baca Dong disini
No comments:
Post a Comment