Monday, February 19, 2018

Knalpot Yoshimura di Honda PCX Modifikasi Juga Palsu?

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari ini, lini masa pecinta otomotif dunia tengah dihebohkan dengan penggunaan knalpot palsu di salah satu modifikasi all new Honda PCX. Padahal, motor ini sendiri ditampilkan langsung oleh PT Astra Honda Motor (AHM) selaku pabrikan, dalam acara peluncuran dan pengumuman harga resmi skutik premium barunya tersebut.

Masalah ini menjadi heboh, setelah distributor resmi merek knalpot Akrapovic memastikan knalpot yang digunakan tersebut bukan produk asli.

"Kami selaku distributor Resmi Akrapovic di Indonesia menyatakan bahwa knalpot yg digunakan saat launching New Honda PCX 150 oleh AHM Indonesia ini adalah BUKAN produk asli Akrapovic - Made in Slovenia...," tulis Sphinx Motorsport dalam akun instagramnya, ditulis Senin (19/2/2018).

Sementara itu, baik AHM maupun sang modifikator, Ariawan Widjaja dari Baru Motor Sport (BMS), menjelaskan jika kesalahan tersebut karena kesalahan pemasangan label. Seharusnya, knalpot tersebut bermerek Yoshimura bukan Akrapovic.

"Sebenarnya itu Yoshimura R11. Kalau ditanya itu asli atau palsu, menurut saya asli karena invoice pembelian juga sudah saya berikan kepada AHM. Saya beli di Amerika Serikat 280 dolar," jelas Ariawan kepada Liputan6.com, melalui sambungan telepon, Senin (19/2/2018).

Lanjut Ari, pihaknya membeli knalpot Yoshimura tersebut, pada 31 Agustus 2017. Awalnya, knalpot ini memang hendak digunakan untuk memodifikasi moge, Suzuki GSX 600.

"Saat Honda tanya, bagaimana dengan Yoshimura ini palsu atau tidak, saya jawab ini bukan buatan Purbalingga karena saya beli impor. Kalau dibilang knalpot impor ini juga palsu, saya harus ngadu ke siapa," tegasnya.

Sementara itu, untuk emblem yang salah pasang ini, Ari menjelaskan ketika membeli knalpot tersebut emblem Yoshimura tidak terpasang di knalpot alias terpisah.

"Biasanya kan kalau beli knalpot Yoshimura emblem sudah terpasang tapi kalau yang saya beli ini tidak. Jadi polos, emblemnya terpisah, ada di dalam kemasannya (kardus),"

"Jadi pas pasang (logo) itu mungkin karyawan salah ambil karena kita kalau beli barang kan suka ada sisa (stiker) dan dia main pasang saja," jelasnya.

Let's block ads! (Why?)

Baca Dong disini

No comments:

Post a Comment