Sunday, May 10, 2020

Pangkas Gap, WHO Pakai Aplikasi Pelacakan Kontak Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan meluncurkan aplikasi pelacakan kontak kasus Covid-19. Hal ini dimaksudkan pula untuk memangkas gap atau jurang kemampuan antar-negara dalam bidang teknologi informasi terkait penanganan Virus Corona.

Kepala Petugas Informasi untuk WHO Bernardo Mariano mengatakan aplikasi tersebut akan diluncurkan secara global pada akhir Mei. Ia menyebut sejumlah negara sudah memiliki aplikasi sejenis.

"Versi asli miliki WHO bisa membantu negara-negara yang tidak mampu mengembangkan aplikasi," ujar Mariano, dikutip dari Engadget, Minggu (10/5).


Aplikasi memiliki kemampuan untuk memberi informasi soal gejala-gejala Covid-19, melakukan penelusuran riwayat kontak kasus positif Virus Corona, sekaligus mendorong lebih banyak orang untuk melakukan tes.

Dikutip dari Tech Portal, aplikasi dapat melacak dan pergerakan pengguna untuk memberikan informasi terkait kontak dengan orang yang terjangkit Covid-19.

WHO telah berkomunikasi dengan Apple dan Google untuk menggunakan teknologi pelacakan besutan kedua perusahaan raksasa teknologi tersebut. Namun, ada masalah hukum dan privasi.

[Gambas:Video CNN]
Mariano menyebut kedua korporasi raksasa itu sempat menjanjikan sistem yang tak terpusat yang membuat data kontak tetap anonim. Namun, pihaknya menilai masih ada masalah terkait kemungkinan penyalahgunaan data untuk kepentingan bisnis di kemudian hari.

Di sisi lain, Google dan Apple memastikan bahwa data yang dikumpulkan aplikasi tidak akan digunakan untuk keperluan lain di luar penanganan Covid-19. Keduanya mengaku akan menghapus data-data tersebut saat pandemi Covid-19 berakhir.

Pelacakan kontak diketahui merupakan bagian penting dalam penanganan pandemi Virus Corona. Otoritas terkait akan melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang bersentuhan secara dekat dengan penderita Covid-19.

Pelacakan secara manual salah satunya dilakukan dengan menelpon orang terkait dan memperingatkannya soal potensi bahaya penularan Corona. Upaya ini dipandang lebih akurat melacak penyebaran virus dan membantu membatasi ruang lingkup lockdown.

Indonesia sendiri belum menerapkan secara penuh penggunaan aplikasi sejenis dan masih menerapkan sistem pelacakan kontak secara manual.

(jnp/arh)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment