Sunday, May 3, 2020

Fenomena Antariksa Komet Swan Bisa Diamati Sampai 18 Mei

Jakarta, CNN Indonesia -- Observatorium Bosscha menyebut bahwa fenomena luar angkasa yaitu Komet Swan dapat terlihat mulai 2-18 Mei 2020. Komet ini bisa diamati menggunakan kamera DSLR.

Komet merupakan batuan kecil yang berada di Tata Surya dan diselimuti es. Saat mendekati Matahari, komet akan melepaskan debu dan gas yang tampak seperti ekor.

Meski begitu, tidak semua komet memiliki ekor yang panjang.


Lewat unggahan di akun Instagram resminya, komet SWAN pertama kali ditemukan 10 April 2020 oleh astronom amatir asal Australia bernama Michael Mattiazzo.

[Gambas:Instagram]

Mattiazzo berhasil membidik komet menggunakan kamera SWAN yang terpasang di satelit SOHO (satelit milik Badan Antariksa Eropa dan NASA untuk mengamati Matahari selama 24 jam).

Lalu ia membandingkan 17 foto yang dihimpun sejak 25 Maret-11 April 2020 dan menamai benda langit ini dengan nama resmi C/2020 FB (SWAN).

Menurut prediksi pihak Bosscha, komet SWAN memiliki kecerahan mencapai 6 magnitudo pada pertengahan bulan Mei.

"Ini berarti SWAN akan dapat terlihat tanpa perlu alat bantu tetap tentu saja, syaratnya kamu harus berada di tempat gelap, jauh dari polusi cahaya, dan horison Timur yang tidak terhalang bangunan atau pohon," tulis Bosscha.

Komet SWAN bakal terlihat mulai pukul 05.00-05.45 WIB. Cara memotret benda langit ini adalah dengan mengarahkan kamera DSLR ke arah timur lalu ambil foto dengan ISO tinggi serta waktu bukaan sekitar 30 detik.

Pihak Bosscha pun menampilkan gambar simulasi posisi komet SWAN yang diamati di kota Bandung, Jawa Barat tanggal 2-15 Mei 2020 pukul 05.00 WIB yang berada di ketinggian antara 30 derajat sampai 10 derajat.

Bosscha memprediksi bahwa ekor komet bakal semakin memanjang seiring mendekatnya komet ke Matahari. Namun akan sulit diamati jika tanpa alat bantu. (din/mik)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment