Tuesday, April 28, 2020

Twitter Hapus Layanan Notifikasi Lewat SMS

Jakarta, CNN Indonesia -- Layanan media sosial populer, Twitter memutuskan untuk menghapus kemampuan untuk menerima pesan singkat atau SMS berisi teks terkait cuitan baru. Fitur ini telah dinonaktifkan di banyak negara.

Keputusan Twitter ini dinilai wajar karena banyak dari pengguna mereka yang mengakses layanan lewat aplikasi atau situs web.

"Kami ingin terus membantu menjaga keamanan akun Anda, sebab kami telah melihat kerentanan pada fitur SMS. Jadi kami mematikan layanan, namun ada beberapa negara yang dikecualikan," cuit @TwitterSupport.


Meski begitu, salah satu pelaku bisnis asal AS, DansDeal mengeluhkan keputusan perusahaan yang digawangi Jack Dorsey itu. Pasalnya, perusahaan sangat bergantung pada fitur SMS saat hendak memberi tahu pelanggan soal produk baru mereka, seperti dilansir The Verge.


Lewat akun Twitter resminya, DansDeal mencuitkan, "@jack @Twitter Jika SMS tidak aman, lalu mengapa menggunakan TFA (two factor authentication) untuk verifikasi akun?," kata mereka.

"Jika mengunggah cuitan melalui SMS terkait masalah keamanan, mengapa tidak dimungkinkan agar orang terus mendapatkan notifikasi cuitan baru lewat SMS," sambungnya.

Sebelumnya, Twitter menyatakan telah menghentikan sementara fitur mengunggah cuitan melalui pesan singkat (SMS) setelah kejadian peretasan akun bos eksekutif mereka, Jack Dorsey.

Cuitan-cuitan akun @jack itu mengandung kata-kata rasis dan menyatakan keberadaan sebuah bom dan tak lama pihak Twitter menghapus cuitan itu.

"Kami sementara menonaktifkan kemampuan untuk mencuitkan melalui SMS atau pesan teks untuk melindungi akun Anda," kata Juru Bicara Twitter melalui akun @TwitterSupport pada 5 September 2019.

"Kami mengambil langkah ini karena kerentanan yang perlu ditangani oleh operator seluler dan ketergantungan kami pada nomor telepon yang ditautkan untuk keperluan otentikasi."

Sebetulnya, fitur mengunggah cuitan melalui layanan pesan singkat ini sempat menjadi andalan Twitter saat mulai mengembangkan layanan. Kendati demikian, perusahaan menyadari bahwa saat ini pengguna lebih nyaman menggunakan aplikasi dibanding cara konvensional.

(din/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment