"Kami sudah sejak minggu lalu adjust," kata Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam melalui pesan singkat, Jumat (3/4).
Pabrik Toyota di Karawang diketahui punya kapasitas 250 ribu per tahun, namun tingkat utilitas pada saat ini 150 ribu unit per tahun. Pabrik ini masih memproduksi Yaris, Vios, Sienta, Innova, dan Fortuner namun dalam jumlah yang dikurangi.Sebelum terdampak Covid-19, kapasitas pabrik Karawang dikatakan sudah 100 persen, sementara dua pabrik lainnya di Sunter, Jakarta yang memproduksi mesin dan stamping parts disebut masih rendah utilisasinya. Terkait persentase penyesuaian pabrik saat ini Bob tak menjabarkan.
Selain penyesuaian volume produksi TMMIN juga sudah melakukan berbagai hal lainnya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Menurut Bob yang sudah dilakukan perusahaan mengikuti anjurkan pemerintah.
"Misalnya kebijakan work from home (WFH), penyesuaian dan pengaturan shift produksi di pabrik-pabrik kami yang meminimalisasi operasional," ungkapnya.
Produsen mobil Toyota terbesar di Indonesia, Astra Daihatsu Motor (ADM), juga sudah memutuskan mengurangi produksi di kedua pabrik perakitan di Sunter dan Karawang. Jam kerja pekerja telah dikurangi menjadi hanya satu shift per hari.
Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra menyampaikan keputusan Daihatsu karena penyesuaian permintaan yang terus turun dan ikut anjuran pemerintah terkait penanggulangan corona.
Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Automotif Mesin dan Komponen Heriyanto menambahkan pengurangan volume produksi juga terjadi di pabrik Mitsubishi.
"Jadi memang ada yang setop, ada juga mengurangi. Mitsubishi juga ada yang beberapa bagian dirumahkan, tapi tidak total setop produksi," kata Heriyanto.
Sejauh ini produsen otomotif di Indonesia yang telah memutuskan berhenti produksi terkait Covid-19 adalah Yamaha (3 April), Honda Prospect Motor (13 April), Suzuki (13 April). (ryh/fea)
No comments:
Post a Comment