Wednesday, April 29, 2020

Sempat Membesar, Lubang Ozon di Kutub Utara Akhirnya Tertutup

Jakarta, CNN Indonesia -- Lubang lapisan ozon yang sempat membesar di Kutub Utara yang disebabkan oleh klorofluorokarbon (CFC) pada awal April lalu, teridentifikasi para ilmuwan telah tertutup.

Lapisan ozon berfungsi melindungi Bumi dari radiasi ultraviolet dari Matahari. Namun, lubang di Kutub Utara menimbulkan radiasi UV yang menggabungkan suhu sangat dingin, pola medan angin tertentu, dan CFC yang tersisa untuk memulai proses penipisan sekali lagi.

Klorofluorokarbon sendiri merupakan bahan kimia yang umum di aerosol dan pendingin pada 1980an.


"Lubang ozon di belahan Bumi utara 2020 yang belum pernah terjadi sebelumnya, telah berakhir," cuit akun Twitter Copernicus Atmosphere Monitoring Service (CAMS) Uni Eropa, @CopernicusECMWF.

Menurut para ilmuwan dari CAMS, lubang di lapisan ozon Kutub Utara itu terbentuk dari pola pergerakan angin yang tidak biasa yang terjadi selama beberapa minggu.

Oleh karenanya muncul pusaran kutub dan membentuk awan yang bercampur dengan polutan yaitu klorin dan bromin.

Kedua polutan kemudian menggerogoti gas ozon yang ada di sekitarnya, sampai membentuk lubang besar yang ukurannya kira-kira tiga kali lipat dari Greenland, seperti dikutip Live Science.

Sebetulnya menipisnya ozon di atas Kutub Utara tak terlalu mengejutkan. Sebab, atmosfer di atas Kutub Utara dan Selatan kehilangan ozon setiap tahun.

CAMS pun memastikan, memang ada penurunan tajam lapisan ozon di Kutub Utara sepanjang bulan Februari-Maret 2020.

Akibatnya radiasi UV (Ultra Violet/Sinar Matahari) yang berhasil sampai ke permukaan Bumi sedikit lebih tinggi dibanding biasanya.

Pada titik terbesarnya, lubang ozon Kutub Utara memanjang hingga hampir satu juta kilometer persegi (400.000 mi2). Itu membuatnya menjadi yang terbesar yang terlihat sejak pencatatan terus-menerus dimulai tahun 1995.

Kendati demikian itu masih sangat kecil dibandingkan dengan lubang ozon Antartika yang dapat mencapai ukuran 20 hingga 25 juta km2 (7,7 hingga 9,7 juta mi2). (din/mik)

[Gambas:Video CNN]

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment