Thursday, April 2, 2020

Jajaran Dokter yang Rajin Bagikan Informasi Corona di Medsos

Jakarta, CNN Indonesia -- Media sosial di tengah wabah virus corona (SARS-CoV-2) dimanfaatkan sebagai saluran komunikasi untuk menyampaikan informasi-informasi valid perihal virus covid-19 tersebut.

Pengamat TIK dari CISSRec Pratama Persadha mengatakan media sosial memang telah menjelma menjadi sumber informasi utama oleh masyarakat, khususnya kaum milenial. Oleh karena itu, penyampaian informasi dan sosialisasi melalui media sosial merupakan keputusan yang tepat.

Banyak dokter di Indonesia yang telah menggunakan media sosial untuk menyampaikan informasi virus corona. Media sosial dianggap sebagai saluran komunikasi yang efektif menyentuh seluruh lapisan masyarakat. CNNIndonesia.com mencatat akun lima dokter yang rajin membagikan informasi corona di media sosial.


1. Jiemi Adrian

Seorang Dokter spesialis kejiiwaan atau psikiater di Rumah Sakit Siloam Bogor, Jiemi Ardian aktif menggunakan Twitter dan Facebook untuk menyampaikan informasi soal corona.

Sebagai seorang psikiater, Jiemi membagikan berbagai rekomendasi darinya berkaitan soal masalah kejiwaan di akibat wabah virus corona.

"Saya psikiater, jadi informasi yang saya bagikan di media sosial saya terbatas pada aspek aspek kejiwaan terkait COVID-19," ujar Jiemi saat dihubungi lewat Twitter, Kamis (2/4).


Salah satunya adalah Jiemi menyarankan masyarakat untuk berhenti bermain media sosial sementara untuk memulihkan emosi akibat wabah virus corona yang tak kunjung usai ini.

[Gambas:Instagram]

[Gambas:Instagram]

Jiemi menjelaskan dokter memiliki kewajiban untuk melakukan edukasi di luar jam praktik. Bagi Jiemi, dokter harus berperan dalam menangani hoaks corona di media sosial.

"Saya merasa COVID-19 adalah musuh bersama yang perlu ditangani secara rasional. Banyak dokter juga di luar waktu praktiknya menyempatkan diri mengedukasi sesuai bagiannya masing masing," kata Jiemi.

2. Gia Pratama

Kepala UGD di RS Prikasih sekaligus selebtwit. Gia Pratama aktif di tiga media sosial, yakni Facebook, Instagram, YouTube hingga Twitter untuk membagikan berbagai informasi virus corona di media sosial.

Ia rajin membagikan aktivitas saat ia bekerja sebagai  Kepala UGD sembari membagikan informasi perihal virus corona melalui media sosial. Informasi tersebut mulai dari anjuran mencuci tangan yang baik, hingga permintaan batuan Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan rumah sakit.

Terkini ia baru saja membagikan dirinya baru saja melakukan test SWAB corona karena ia menangani banyak orang dalam pengawasan (ODP) corona.

[Gambas:Instagram]

3.  Dirga Sakti Rambe

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinologi dari Rumah Sakti Omni, Dirga Sakti Rambe aktif menggunakan Twitter sebagai saluran komunikasi untuk menyampaikan informasi terkait corona.

Dirga secara intensif melawan informasi hoaks dan misinformasi corona dengan memberikan penjelasan-penjelasan valid sesuai dengan bidang keilmuannya.

Dirga mengatakan ia sudah aktif melakukan edukasi kesehatan di Twitter sejak 9 tahun lalu. Ia mengatakan bukan baru-baru ini ia melakukan edukasi di Twitter.

"Saya sudah aktif edukasi di twitter sejak 2011. Bukan baru sekarang," kata Dirga saat dihubungi CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]

Salah satunya adalah terkait cara menggunakan masker dengan benar. Penggunaan masker secara benar ternyata jadi bahan perdebatan di masyarakat. Masyarakat merasa bingung bagian putih di masker dipakai menghadap ke wajah atau keluar wajah.

Dirga menjelaskan bagian putih masker harus berada di dalam atau menghadap wajah karena berfungsi sebagai penyerap tetesan air atau droplet. Sedangkan bagian berwarna masker, bisa hijau atau ungu harus berada di luar karena berfungsi sebagai penyaring bakteri.

Dirga juga menjelaskan mengenai informasi bahwa bakteri corona bisa mati dengan berjemur. Dirga menjelaskan paparan sinar matahari memberikan manfaat vitamin D, bukan mematikan penyakit.

4. Andri

Dokter spesialisasi kejiwaan di Klinik Psikosmatis Rumah Sakit Omni Alam Sutra, Andri  menggunakan Twitter dan Facebook sebagai sarana untuk menyampaikan informasi virus corona.

Andri yang juga mengajar Psikiatri di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) menyampaikan berbagai informasi soal kejiwaan akibat wabah corona.

Andri menjelaskan saat ini di masyarakat marak terjadi persepsi gangguan tenggorokan dan merasa meriang walaupun suhu tubuh meriang akibat membaca informasi tentang gejala virus corona.

"Masa saat ini ketika kita membaca berita atau cerita tentang gejala virus #corona atau #COVID19 dan tiba-tiba kita merasa tenggorokan kita agak gatal, nyeri dan merasa agak sedikit meriang walaupun suhu tubuh normal. Itu wajar, reaksi psikosomatik tubuh saat ini memang terasa," kata Andri dalam cuitannya.

Andri kepada CNNIndonesia.com mengakui informasi psikosomatik tersebut viral tak hanya di Twitter tapi juga di grup WhatsApp. Andri mengatakan viralnya informasi yang ia sampaikan membuat masyarakat menyadari masalah kesehatan jiwa di tengah corona.

"Menurut saya sebenarnya saat ini kita harus edukasi masyarakat semampu kita. Demografi penduduk  mana pun bisa kita sentuh," kata Andri.

Andri mengatakan sebelum virus corona mewabah, ia biasa mengunggah video di YouTube sekitar tiga kali dalam seminggu. Setelah virus corona mewabah, setiap hari dia harus unggah video atau live streaming melalui kanal YouTube Andri Psikosomatik.

[Gambas:Youtube]

Ia menjelaskan dokter memiliki kewajiban untuk membeberkan edukasi, bukan hanya mengobati orang sakit. Dokter dianggap bisa menggunakan berbagai saluran komunikasi untuk memberikan informasi yang valid bagi masyarakat.

Andri mengatakan banyaknya informasi corona seiringan dengan wabah corona membuat hoaks dan misinformasi corona juga semakin menjamur. Tugas dokter adalah memberikan penjelasan valid agar masyarakat bisa memahami lebih baik tentang virus corona.

"Dokter itu adalah agen kesehatan dia bisa mengumandangkan atau memberikan edukasi kepada masyarakat di tengah banjir hoaks akibat banyaknya informasi corona di tengah wabah corona," kata Andri.


5. Meta Hanindita

Salah satu dokter spesialis anak, Meta Hanindita aktif menggunakan Instagram untuk menyampaikan informasi mengenai kesehatan anak di tengah wabah corona.

Meta bahkan melakukan tanya jawab lewat fitur Story Instagram yang dimasukkan ke Highlight, sehingga Story tersebut bisa dilihat oleh warganet berulang kali meski sudah lewat dari 24 jam.

[Gambas:Instagram]

Dalam Story tersebut ia menjawab berbagai pertanyaan mulai dari gejala corona pada anak, potensi penularan corona dari orang tua ke anak, hingga imunisasi anak di tengah corona.

(jnp/DAL)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment