AISI sebelumnya telah menargetkan pada tahun ini para anggotanya menjual 6,48 juta unit, itu sama seperti hasil yang dicapai pada 2019. Namun target itu terasa sulit tercapai sebab Indonesia sedang dilanda bencana kesehatan yang bikin banyak faktor tidak stabil untuk penjualan motor.
Sekretaris Jenderal AISI Hari Budiarto menyampaikan penjualan motor pada tahun ini bakalan menyusut karena Covid-19. Sektor otomotif dikatakan tidak bergairah sebab masyarakat pada situasi seperti ini bakal lebih mengutamakan kebutuhan pokok ketimbang membeli kendaraan.
"Jadi kemungkinan akan terkoreksi 25-30 persen dari 6,48 juta unit sampai akhir tahun. Itu asumsi kami dengan kondisi sekarang," kata Hari melalui telepon, Jumat (3/4).
Hari menyampaikan dampak Covid-19 akan terlihat di catatan penjualan motor pada Maret atau setelah pemerintah mengumumkan kasus pertama positif Covid-19 di Tanah Air. Namun data Maret belum dapat diumumkan sebab saat ini masih dalam proses pengumpulan.
Meski dampak Covid-19 dikatakan baru terasa Maret, Hari juga menjelaskan penjualan motor sebenarnya sudah turun pada Januari dan Februari dibanding periode sama tahun lalu.
"Jadi by data sampai Februari memang turun 8 persen. Tapi impact corona baru terasa setelah pemerintah declare corona Maret. Sayangnya data belum komplet," kata dia.
Menurut Hari, para anggota AISI, yaitu Yamaha, Honda, TVS, Suzuki, dan Kawasaki sedang fokus mengkaji sejumlah hal untuk menyikapi Covid-19 agar tidak menimbulkan dampak terhadap industri roda dua terlalu dalam.
"Tapi intinya kami masih fokus menghadapi impact sendiri," kata Hari.
(ryh/fea)
No comments:
Post a Comment