Friday, April 3, 2020

Ahok Ajak Warganet Gunakan Qlue untuk Lawan Covid-19

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengajak semua pihak untuk memutus mata rantai virus corona. Salah satu langkah yang tawarkan oleh Ahok adalah dengan mengunduh aplikasi Qlue.

"Ayo kita bergerak bersama. Tiga langkah mudah untuk membantu Indonesia melawan Covid-19. @qluesmartcity," kicau Ahok lewat akun Twitter @basuki_btp, Selasa (31/3). Kicauan telah diretweet lebih dari 2.500 kali dan disukai lebih dari 5.800 warganet.

Lewat akun Twitter resmi, Qlue juga mengajak semua pihak untuk melaporkan suspect Covid-19, kerumunan masyarakat, rumah sakit yang penuh, dan juga kelangkaan alat medis melalui aplikasi Qlue.


Nantinya, semua laporan tentang Covid-19 melalui aplikasi Qlue akan ditampilkan di dashboard Indonesia Bergerak yang bisa diakses melalui https://ift.tt/3ddHcbk.

Qlue mengatakan laporan mencakup seluruh wilayah di Indonesia. Sedangkan di Jakarta, Qlue mengklaim masih menjadi salah satu kanal pelaporan warga.

Berdasarkan sumber yang dihimpun CNNIndonesia.com, aplikasi Qlue didirikan pada 2014. Beberapa tahun kemudian, pemerintah DKI Jakarta yang dipimpin Ahok menggunakan aplikasi tersebut untuk menampung laporan warga DKI. Qlue berada di bawah komandi Jakarta Smart City.

[Gambas:Video CNN]

Sempat terjadi polemik ketika Ahok memerintahkan Ketua RT dan RW untuk melaporkan kinerjanya lewat Qlue. Polemik berhenti setelah Ahok membatalkan kebijakan itu. Meski demikian Qlue tetap eksis menjadi corong sebagian banyak warga melaporkan berbagai hal di lingkungan di Jakarta.

Setelah berjaya di era Ahok, Qlue perlahan meredup saat pemerintahan DKI dipimpin Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Anies terkesan tidak memprioritaskan Qlue sebagai sarana pelaporan warga.

Puncaknya, Anies berencana meluncukan aplikasi Jakarta Aman hingga Jakarta Kini (Jaki) yang diklaim lebih baik dari Qlue. Meski masih sebatas rencana, hal itu kemungkinan akan terwujut mengingat Qlue tak lagi dipromosikan oleh Anies. (jps/mik)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment