Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika menjelaskan pihak MG Motor Indonesia memulai bisnis di Tanah Air dengan cara menjadi importir. Dalam tempo enam bulan hingga satu tahun menurut dia akan ditentukan keputusan untuk melakukan aktivitas produksi lokal.
MG Motor Indonesia merupakan unit bisnis PT SAIC Motor Indonesia sebagai pemegang mereknya. Prinsipal perusahaan itu, yakni SAIC Motor Corporation Limited, telah memiliki anak perusahaan di dalam negeri yaitu PT SGMW Motor Indonesia yang memegang merek Wuling di dalam negeri.
Menumpang pabrik Wuling bisa jadi pilihan logis, sebab itu berarti bisa banyak menghemat biaya investasi apabila ingin mendirikan pabrik MG sendiri. Buat Wuling, penambahan produksi mobil MG kemungkinan menyehatkan operasi pabrik sebab volume produksinya bertambah.
"Ya diawal ketemu saya masih wacana seperti itu karena masih banyak yang bisa dipakai. Awalnya pakai kapasitas [pabrik Wuling] yang belum terpakai," ucap Putu saat dijumpai di Jakarta, Jumat (6/3).
Serupa Putu, Ketua Umum Gaikindo Yoahnnes Nangoi juga menyampaikan mengetahui wacana serupa.
"Rasanya kemungkinan besar [MG menumpang pabrik Wuling] karena sudah ada kerjasamanya," kata Nangoi di Senayan, Jakarta, Kamis (6/3).
[Gambas:Video CNN]
Meski begitu Nangoi belum mengetahui kapan jadwal pasti hal itu akan terjadi. Seperti diketahui pabrik Wuling berdiri atas investasi senilai US$700 juta (Rp9,6 triliun) dengan kapasitas terpasang 120 ribu unit per tahun.
"Saya belum tahu kalau itu," kata dia.
Nangoi menambahkan seharusnya MG sudah mulai menjual produknya di dalam negeri pada Maret 2020.
MG diketahui memiliki izin impor utuh kendaraan sejumlah 50 unit. Produk pertama MG kemungkinan besar SUV bernama SZ.
"Maret ini harusnya sudah bisa mulai jalan, mulai jualan paling tidak. Mereka akan CBU di bawah SAIC," kata Nangoi. (ryh/fea)
No comments:
Post a Comment