Tuesday, March 3, 2020

Siang Ini Fenomena Hari Tanpa Bayangan Sambangi Jakarta

Jakarta, CNN Indonesia -- Siang ini, Rabu (4/3) Matahari bakal berada tepat di atas kota Jakarta. Sehingga, warga Jakarta dan kota-kota lain yang ada di lintang yang sama dengan Jakarta akan mengalami hari tanpa bayangan. Titik puncak hari tanpa bayangan di Jakarta bakal berlangsung pada pukul 12:04 WIB.

Kulminasi atau transit atau istiwa' adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit di suatu daerah. Saat Matahari berada di tepat di atas suatu daerah atau sama dengan lintang pengamat, fenomena ini disebut sebagai Kulminasi Utama.

Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang", karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.


Selain hari ini, titik kulminasi hari tanpa bayangan di Jakarta nanti akan kembali terjadi pada 8 Oktober 2020 pada pukul 11.40 WIB.

"Secara umum, kulminasi utama pada tahun 2020 di Indoensia terjadi antara 21 Februari 2020 di Baa, Nusa Tenggara Timur hingga 4 April 2020 di Sabang, Aceh," seperti dikutip dari situs BMKG.

Kulminasi akan kembali terjadi di Indonesia mulai 6 September 2020 di Sabang, Aceh, yang jadi titik paling utara Indonesia. Kulminasi ini berlangsung hingga 21 Oktober 2020 di Baa, NTT yang ada di titik paling selatan Indonesia. Titik kulminasi akan terjadi bergantian di tiap kota sesuai dengan garis lintang masing-masing kota. Setiap tahun, tiap wilayah di muka Bumi bakal mengalami dua kali momen hari tanpa bayangan.

Peristiwa hari tanpa bayangan ini berkaitan erat dengan gerak semu tahunan Matahari. Gerak semu ini membuat matahari seolah-olah bergerak ke arah utara dan selatan Bumi setiah tahunnya.

[Gambas:Video CNN]

Gerak ini terjadi karena titik rotasi bumi yang tidak tegak lurus terhadap Matahari. Sehingga, ketika Bumi bergerak mengelilingi Matahari, seolah-olah Matahari bergerak dari bagian utara dan selatan Bumi. Oleh karena itu gerakan ini disebut gerakan semu.

Gerakan semu tahunan inilah yang menyebabkan perubahan iklim di Bumi. Ketika Matahari berada di utara, maka Bumi bagian selatan akan mengalami musim dingin. Begitu juga sebaliknya, ketika Matahari di selatan, maka Bumi bagian utara akan mengalami musim dingin.

Saat pergerakan semu Matahari ini melewati daerah khatulistiwa, khususnya Indonesia. Maka pengamat bakal mengalami fenomena hari tanpa bayangan. Fenomena ini punya periode tertentu dan berbeda di tiap kota tergantung garis lintang kota tersebut. (eks)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment