"Itu sebenarnya kan di-blast aja, yang penting masyarakat enggak bingung kalau ada kejadian. Nanti kami bikinkan, blast SMS," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/3).
Moeldoko tak memperinci lebih lanjut teknis sosialisasi lewat SMS itu. Namun, menurutnya, Kementerian Kesehatan telah memiliki petunjuk teknis terkait pencegahan terhadap penyakit infeksi termasuk corona.
Petunjuk teknis ini merupakan turunan dari Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2019 tentang Peningkatan Kemampuan Dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia.
"Sebenarnya petunjuk teknisnya sudah ada di Kemenkes. Menjabarkan dari Inpres itu, kami ingin sederhanakan. Jangan sampai ribet begitu, bikin mudah," katanya.
Pemerintah sebelumnya telah menyusun protokol penanganan corona. Protokol itu di antaranya mengatur soal protokol komunikasi, pendidikan, hingga lintas batas yang mewajibkan sertifikat sehat bagi WNA dari negara episentrum corona.
Lewat situs resmi milik Kementrian Kesehatan RI, masyarakat bisa mengakses informasi terkait penyebaran infeksi atau emerging infectious disease tersebut lewat infeksiemerging.kemkes.go.id.
Dalam situs tersebut terdapat beragam konten. Mulai dari situasi terkini penyebaran virus corona di global dan China hingga jumlah WNI yang sedang diperiksa, positif covid-19, dan yang negatif covid-19.
(psp/DAL)
No comments:
Post a Comment