Menurut Kepala Bengkel Daihatsu Pangeran Jayakarta Dolf Valentino, cairan disinfektan bisa merusak material di interior. Dijelaskan Dolf disinfektan bisa merusak material yang ada pada kabin misalnya kulit, fabric, maupun plastik.
"Ada beberapa bahan di kabin tidak tahan sama cairan itu. Efeknya bisa rusak dan kusam malah," kata Dolf melalui pesan singkat diterima CNNIndonesia.com, Senin (30/3).
Disinfektan merupakan cairan kimia yang terbuat dari campuran pembersih lantai, alkohol 70 persen dan sebagainya itu umum digunakan untuk membasmi virus yang menempel pada benda mati.
Sementara pemilik bengkel spesialis interior Vertue Concept Edy mengatakan pemilik mobil harus memperhatikan bahan kimia seperti alkohol yang akan digunakan untuk membersihkan interior mobil, mengingat material di dalam sangat sensitif.
"Anggap kulit asli apakah boleh kena alkohol, boleh, sintetis juga boleh tapi kadar tertentu. Terus panel-panel boleh, tapi setiap mobil beda ada yang boleh kena alkohol dan enggak," ungkapnya.
Edy menurutkan jika ingin membersihkan kabin mobil dari bakteri disarankan menggunakan cairan yang sudah direkomendasikan. Jangan asal menggunakan alkohol yang tidak aman untuk membersihkan material di dalam mobil.
"Kalau alkohol udah 70 persen, bahkan yang atas 50 ke atas. Tangan saja kalau sering kena alkohol keriput. Itu dia sama dengan panel atau kulit interior. Dari segi berapa kalinya, kalau sering tidak baik," tutup Edy. (ryh/mik)
No comments:
Post a Comment