Monday, February 24, 2020

GM Cabut dari Thailand, Wuling Buka Suara Nasib Captiva

Jakarta, CNN Indonesia -- General Motors (GM) akan merumahkan pekerja di Thailand menyusul keputusan merek Chevrolet hengkang dari pasar otomotif negeri gajah putih.

Menurut GM keputusan ini diambil perusahaan lantaran kalah bersaing dengan merek lain, di satu sisi utilitas pabrik dianggap masih sangat rendah.

"Pemanfaatan pabrik yang rendah, perkiraan volume domestik dan ekspor berdampak pada bisnis secara signifikan," kata Andy Dunstan, presiden GM Andy Dunstan mengutip Bangkok Post, pada Senin (24/2).

Untuk diketahui, selain menjual Wuling di Indonesia, SGMW Motor Indonesia juga memproduksi Captiva, atau saudara kembar Wuling Almaz yang diproduksi di Cikarang. Selanjutnya Captiva dipasok ke Thailand, Brunei Darussalam, dan Fiji, namun tidak dipasarkan di Indonesia.

Hal ini berdasarkan kesepakatan SGMW yang merupakan perusahaan gabungan antara GM, Wuling Motors, SAIC Motor, dan Liuzhou.

Menanggapi kondisi Chevrolet di Thailand, Media Relations Wuling Motors Indonesia Brian Gomgom mengatakan pihaknya masih mengimpor Captiva berdasarkan permintaan konsumen di Thailand.

"Kita sebagai pihak yang memproduksi dan mengirimkan barang, kita juga akan melihat permintaan dari mereka seperti apa. Jadi ketika mereka minta, kita jalankan," kata dia di kawasan Gianyar, Bali, Senin (24/2).

Lebih lanjut Brian menyebut untuk data produksi 2019, penjualan Chevrolet Captiva di Thailand, Brunei Darusalam, dan Fiji telah tembus sekitar 200 unit.

"Saya cuma punya data yang 2019, Januari 2020 belum dapat. Sudah di angka 200 unit," ucapnya.

Sebelum resmi tutup, General Motors sempat memangkas sekitar 350 pekerja dari operasi di Thailand. Pihak GM mengakui telah melakukan pemangkasan.

"Kami mengambil setiap langkah untuk mendukung pekerja yang perannya kena dampak," kata GM dalam pernyataan resmi.

GM punya dua pabrik di Thailand, yakni di Rayong, untuk perakitan dan pembuatan sistem gerak serta mesin. Pabrik perakitan yang sanggup menghasilkan 180 ribu unit per tahun memulai operasi pada 2000 kemudian pabrik kedua pada 2011.

Kedua pabrik itu memenuhi kebutuhan domestik Thailand dan juga ekspor. Menurut Bangkok Post, GM di Thailand memiliki sekitar 1.900 karyawan.

[Gambas:Video CNN]

Thailand merupakan eksportir kendaraan roda empat Completely Built Up (CBU) tertinggi di kawasan Asia Tenggara, performanya di atas Indonesia.

Selain itu Honda Cars Philippines Inc. (HCPI), pada situs resminya menyebutkan operasional pabrik di Sta. Rosa, Laguna berhenti bulan depan dengan alasan efisiensi.

Honda disebutkan akan tetap jualan, namun memanfaatkan jaringan regional Honda Asia dan Oceania.

"Honda akan terus menyediakan produk yang sangat menarik bagi para pelanggan di Filipina dan terus memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat, yang telah menjadi upaya berkelanjutan selama 50 tahun terakhir sejak Honda didirikan di Filipina," demikian keterangan tertulis Honda. (ryh/mik)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment