Friday, February 28, 2020

Geneva Motor Show 2020 Batal Efek Virus Corona

Jakarta, CNN Indonesia -- Geneva International Motor Show (GIMS) ke-90 yang rencananya akan digelar mulai 5-15 Maret 2020 di Jenewa, Swiss resmi dibatalkan. Keputusan ini akibat merebaknya penularan virus corona (COVID-19) di Eropa.

Penyelenggara mengumumkan keputusan ini pada Jumat (28/2) pagi waktu setempat. Pameran otomotif Geneva Motor Show seharusnya akan diikuti ratusan peserta produsen otomotif.

"Kami menyesali situasi ini tetapi kesehatan semua peserta prioritas utama kami dan peserta pameran kami," kata Ketua Dewan GIMS Maurice Turrettini, mengutip CNN, Sabtu (29/2).


"Ini adalah kasus force majeure [kejadian tak terduga] dan kerugian luar biasa bagi pabrikan yang telah berinvestasi besar-besaran dalam kehadiran mereka di Jenewa. Namun, kami yakin bahwa mereka akan memahami keputusan ini," ucap Turrettini yang mengeluarkan keputusan beberapa hari menjelang penyelenggaraan pameran.

Situasi di sejumlah negara di Eropa berubah menyusul perkembangan situasi virus corona. Tidak cuma GIMS, pemerintah setempat menyebutkan penangguhan seluruh acara yang melibatkan 1.000 orang. Keputusan pemerintah ini diharapkan dimaklumi oleh seluruh peserta pameran.

"Agenda acara besar-besaran yang melibatkan lebih dari 1.000 orang akan dilarang. Larangan ini berlaku segera dan akan berlaku setidaknya sampai 15 Maret," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu Olivier Rihs, direktur pameran tidak menyebut secara pasti jumlah kerugian akibat keputusan ini.

Namun menurut Rihs pengunjung bakal mendapat penggantian tiket, sedangkan ini tidak berlaku untuk peserta pameran lantaran ini merupakan 'peristiwa luar biasa'.

Di satu sisi, editor otomotif di perusahaan analisis GlobalData David Leggett berpendapat panitia 'lambat' membatalkan pameran, setelah kasus corona meluas di sejumlah negara Eropa.


15 kasus corona telah dilaporkan di Swiss, sementara Italia memiliki setidaknya 650 orang infeksi dan 17 kematian, sementara pejabat Prancis melaporkan 38 kasus dan dua kematian.

"Panitia tampaknya enggan menghadapi kenyataan krisis kesehatan masyarakat," pungkas Leggett. (ryh/mik)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment