Umumnya pengecekan suhu tubuh dilakukan setelah para penumpang turun dari pesawat. Namun secara intensif, Kementerian Kesehatan melakukan pengecekan di pesawat sebelum para penumpang turun untuk mencegah penyebaran virus corona.
Ada dua jenis thermal scanner yang digunakan di bandara, yakni thermal scanner yang dapat dipegang dengan tangan (thermal gun) dan perangkat thermal scanner lengkap beserta layar dan kamera pemantau suhu tubuh.
1. Thermal Gun
Thermal Gun ini di bandara digunakan untuk mendeteksi suhu tubuh manusia sebelum turun dari pesawat. Salah satu tanda virus corona adalah demam.
Manusia bisa dikatakan demam ketika suhu tubuh sudah melewati rata-rata suhu tubuh normal, yakni 37,5 derajat. Alat ini berfungsi untuk langsung mendeteksi gejala dan tanda awal virus corona.
Thermal gun bisa digunakan untuk memeriksa suhu tubuh secara perorangan. Berbeda dengan thermal scanner camera yang bisa langsung memindai beberapa orang dalam sekaligus.
Selain itu, thermal scanner dilengkapi dengan kamera sehingga bisa memerhatikan penyebaran panas di bagian-bagian tubuh.
Berbeda dari thermal scanner camera, thermal gun tidak dilengkapi kamera. Keunggulan dibandingkan thermal scanner camera adalah thermal gun mudah dibawa.
Dilansir dari Sciencing, Thermal gun bisa digunakan dengan menggunakan tangan, sekilas bentuknya seperti pemindai barcode. Thermal gun mengeluarkan sinar infrared yang bisa mengumpulkan energi yang dipancarkan, ditransimisikan dan dipantulkan dari objek.
Sensor dalam thermal gun kemudian akan mengubah data-data energi tersebut menjadi ukuran energi panas dari objek. Cara menggunakannya tinggal mengarahkan thermal gun ke objek untuk mengukur suhu. Sebisa mungkin pengguna thermal gun berdiri sedekat mungkin dengan objek.
Setelah diarahkan ke objek dan berdiri di dekat ojek, pengguna tarik pelatuk untuk melihat keterangan suhu pada layar thermal gun.
2. Thermal Scanner Camera
Thermal scanner ini memiliki kamera yang digunakan untuk mengecek suhu tubuh di seluruh bagian tubuh. Dilansir dari NBC, beberapa bandara menggunakan thermal scanner camera ini digunakan untuk memindai demam tanpa harus menggunakan termometer.
Cara thermal scanner camera adalah seperti kamera biasa. Akan tetapi, kamera ini juga bisa sensitif terhadap panas. Rekaman dari kamera ini muncul di layar video dengan objek yang lebih panas terlihat lebih terang.
Kamera termal marak digunakan saat wabah SARS pada 2002 dan 2003. Bandara-bandara di Singapura dan China bahkan terus menggunakannya terus menerus sejak wabah itu.
Terkini, thermal scanner kamera marak dibicarakan dan digunakan kembali setelah mewabahnya virus corona dari Wuhan China.
Perangkat thermal scanner camera memang memiliki fitur yang lebih banyak dibandingkan thermal gun. Akan tetapi, thermal scanner tidak mudah untuk dibawa, sehingga thermal scanner tidak dapat digunakan untuk mengecek suhu penumpang di dalam pesawat.
Di sisi lain, thermal scanner camera menawarkan pengecekan suhu tubuh dengan cakupan luas dan mampu menampilkan suhu di setiap bagian tubuh manusia.
(jnp/DAL)
No comments:
Post a Comment