Dilansir dari Business Insider, kedua astronaut memiliki latar belakang sebagai pilot militer. Hurley menghabiskan 24 tahun sebagai pilot uji coba dan tempur di Korps Marinir, mencatat lebih dari 5.500 jam di lebih dari 25 pesawat yang berbeda.
Di sisi lain, Behnken adalah seorang pilot uji coba Angkatan Udara. Dia mencatat lebih dari 1.500 jam dengan menerbangkan lebih dari 25 pesawat.
Kedua pilot ini sudah bekerja di NASA sejak 2000 di mana mereka turut berkontribusi dalam program pesawat ulang-alik. Sehingga total, keduanya sudah bekerja bersama selama dua dekade, seperti dilansir Science Alert.
Behnken terbang dengan dua misi pesawat ulang-alik, mencatat waktu lebih dari 708 jam di ruang angkasa dengan total 37 jam perjalanan ruang angkasa. Hurley juga mengikuti dua pesawat ulang-alik dan menghabiskan total lebih dari 683 jam di luar angkasa.
Sebagai persiapan, mereka telah menjalankan prosedur darurat, menjalani pelatihan mekanisme Crew Dragon, mengenakan pakaian antariksa baru mereka, dan bertemu dengan CEO SpaceX Elon Musk.
Pelepasan Behnken dan Hurley diperkirakan akan meluncurkan era baru antariksa AS, karena itu akan memungkinkan NASA untuk berhenti mengandalkan sistem peluncuran Rusia, Soyuz.
Rusia meningkatkan empat kali lipat tarif misi peluncuran dalam satu dekade. Satu kursi untuk satu misi peluncuran berharga sekitar US$85 juta atau sekitar Rp1,1 triliun.
Sementara untuk satu kursi Crew Dragon diperkirakan menelan biaya sekitar US$55 juta atau sekitar Rp751 miliar. Walaupun begitu, biaya tersebut belum termasuk US$1,2 miliar yang dikeluarkan NASA untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa baru.
Behnken & Hurley juga ikut memberikan saran dalam pengembangan Crew Dragon, khususnya desain layar kendali maupun tombol saklar di pesawat.
Kedua astronaut mengatakan tidak sabar untuk mencoba pesawat ruang angkasa baru dan kembali ke stasiun ruang angkasa ISS. Kedua astronot menjadi yang pertama menerbangkan pesawat ruang angkasa komersial.
SpaceX mengembangkan pesawat ruang angkasa Crew Dragon sebagai bagian dari program Commercial Crew NASA. Program merupakan sebuah kompetisi yang mendorong perusahaan swasta untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa baru.
"Orang-orang bertanya kepada kami tentang komersialisasi ruang angkasa, dan saya sangat yakin bahwa semakin banyak orang yang bisa kita dapatkan di ruang angkasa, semakin baik planet kita nantinya," ujar Behnken. (jnp/eks)
No comments:
Post a Comment