Thursday, January 2, 2020

Sekuel Star Wars di Situs Film Ilegal Disusupi Malware

Jakarta, CNN Indonesia -- Kaspersky mengungkap peretas telah menyisipkan malware pada file film Star Wars: The Rise Of Skywalker. Serangan malware ini terutama beredar lewat file film yang beredar di situs torrent atau streaming ilegal.

Torrent dan platform streaming ilegal menimbulkan ancaman bagi keamanan pengguna karena mereka dapat melakukan host file berbahaya, menyamar di balik nama rekaman dan file film.

Peneliti Kaspersky menemukan lebih dari 30 situs web palsu dan profil media sosial yang menyamar sebagai akun film resmi. Kaspersky bahkan mengatakan jumlah sebenarnya dari situs-situs ini mungkin jauh lebih tinggi.


Situs web ini mengumpulkan data kartu kredit pengguna dengan dalih syarat pendaftaran di portal. Domain situs web yang digunakan untuk mengumpulkan data pribadi dan menyebarkan file berbahaya biasanya menyalin nama resmi film dan memberikan deskripsi menyeluruh serta konten pendukung lainnya.

Hal ini memperdaya pengguna untuk meyakini bahwa situs web tersebut berhubungan dengan film resmi. Praktik tersebut juga didukung dengan modus semacam itu disebut "SEO hitam" (Black SEO).

Black SEO memungkinkan para pelaku kejahatan siber untuk mempromosikan situs-situs phishing dan menempatkannya paling atas dalam hasil mesin pencari.


Untuk lebih mendukung promosi situs web palsu, pelaku juga mengatur Twitter dan akun media sosial lainnya untuk mendistribusikan tautan ke konten.

Sejauh ini, 83 pengguna terinfeksi oleh 65 file berbahaya yang menyamar sebagai salinan film.

"Sudah menjadi hal yang wajar bagi para pelaku penipuan dan kejahatan siber untuk mencoba memanfaatkan topik-topik populer, dan Star Wars menjadi kesempatan baik untuk skenario semacam itu di bulan ini," ujar peneliti keamanan di Kaspersky, kata Tatiana Sidorina.

[Gambas:Video CNN]


Pada 2019, Kaspersky mendeteksi 285.103 upaya untuk menginfeksi 37.772 pengguna yang ingin menonton sekuel terakhir dari film Star Wars. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan 2018.

"Momen di saat pelaku kejahatan siber berhasil mendorong situs web dan konten berbahaya ke dalam hasil pencarian, maka para penggemar harus tetap berhati-hati setiap saat," kata Sidorina.

Untuk menghindari terkena malware, berikut sejumlah tips yang bisa dilakukan pengguna.


- Jangan mengklik tautan mencurigakan yang menjanjikan cuplikan film baru; periksa tanggal rilis film di bioskop.

- Lihatlah ekstensi file yang diunduh. File tersebut harus memiliki ekstensi .avi, .mkv, atau .mp4. Pengguna wajib waspada jika file yang diunduh punya format .exe

- Periksa keaslian situs web. Jangan mengunjungi situs web yang memungkinkan Anda menonton film secara lengkap sampai Anda yakin bahwa itu situs asli.

- Untuk memastikan situs asli, selalu ketikkan 'https' di awal alamat situs. Periksa ulang format URL atau ejaan nama perusahaan, dan baca ulasan tentang situs tersebut.

(jnp/eks)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment