Wakil Presiden Xiaomi Lu Weibing membantah kabar kalau perusahaannya akan meluncurkan ponsel tersebut dalam waktu dekat. Sebab, menurutnya ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan untuk merancang kamera di bawah layar.
Salah satunya, desain kamera itu harus memperhatikan kerapatan piksel agar tidak menampung banyak cahaya. Kerapatan piksel biasanya dinyatakan dalam satuan pixel per inch (PPI). Semakin besar nilai PPI maka kepadatan atau kerapatan piksel dalam satuan area inci semakin tinggi.
Jika PPI di sekitar area kamera diturunkan dan transmisi cahayanya meningkat, maka akan ada tambalan warna dan membuat tampilan foto tidak efektif, seperti dikutip GSMArena.
Di sisi lain, Nokia dikabarkan tengah menyiapkan ponsel unggulan Nokia 9.2 PureView dengan kamera swafoto di bawah layar.
Hal itu terungkap dari sebuah laporan yang dilansir Gizmo China. Laporan itu menyebut kalau pemegang lisensi Nokia, HMD Global telah menjalin kemitraan dengan Toshiba untuk meningkatkan kemampuan foto ponsel anyarnya nanti.
Vendor ponsel asal Finlandia itu juga disebut akan menyematkan sensor kamera depan sebesar 32MP atau 48MP. Nokia 9.2 PureView dirumorkan hadir dengan layar tanpa pinggiran (bezel).
Ponsel itu juga akan ditenagai prosesor anyar Qualcomm Snapdragon 865, dan mendukung pengisian baterai nirkabel. Namun, ponsel flagship Nokia itu tidak mendukung audio jack 3.5mm.
Sebelumnya, Oppo juga sudah meluncurkan prototipe ponsel dengan kamera bawah layar pada gelaran Mobile World Congress di China pada Juni lalu.
Selain itu, pabrikan ponsel lain seperti Samsung, Vivo, dan Honor juga dilaporkan tengah menguji teknologi kamera di bawah layar ini. Namun, disebutkan kalau teknologi tersebut masih belum siap untuk diproduksi massal. (din/eks)
No comments:
Post a Comment