Agen Pemegang Merek Fuso, Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), menganggap truk listrik masih buram sebab ada 'keraguan' dari konsumen di dalam negeri.
"Secara kebutuhan orang masih ragu," kata Head of PR & CSR Departement KTB Dony Hermawan di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (28/1).
Menurut Dony menghadirkan truk listrik di dalam negeri saat ini sebetulnya bukan perkara sulit. Prinsipal Fuso di Jepang sudah memiliki model truk murni listrik bernama eCanter.
Truk listrik itu sudah mulai dijual di Taiwan, sementara di Indonesia baru sebatas barang pameran di Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2017 ketika masih berbentuk purwarupa. Fuso berkolaborasi dengan Daimler Truck buat mewujudkan truk listrik eCanter.
"Kalau di luar sudah ada, kalau Indonesia siap ya kami tinggal datangkan saja dari prinsipal kami," katanya.
Menurut Dony sebelum menjual truk listrik pihaknya juga harus melakukan persiapan matang, terutama dari sisi pengetesan pasar untuk mengetahui respons calon konsumen.
Kemudian ia juga harus memastikan terkait regulasi pendukung, serta ketersediaan infrastruktur yaitu stasiun pengisian daya listrik.
"Masalahnya di sini infrastruktur dan pengecasannya masih minim," ucap dia.
Pada kesempatan yang sama, Deputy Group Head of Branding Ground KTB Sudaryanto optimistis paling tidak kendaraan listrik di Indonesia populasinya terus meningkat selama lima tahun mendatang.
Keseriusan pemerintah mensosialisasikan kendaraan listrik melalui regulasi dan penyediaan infrastruktur disebut bakal mewujudkan hal itu.
"Paling enggak lima tahun kemudian orang sudah mulai menyadari. Karena pemerintah juga sudah gencar mensosialisasikan kendaraan listrik," ucap Sudaryanto. (ryh/fea)
No comments:
Post a Comment