Saat ini diketahui berdasarkan dokumen kesepakatan antara HMC dengan pemerintah Indonesia, investasi senilai Rp21,8 triliun yang dikucurkan mulai 2019 sampai 2030 itu diimplementasikan melalui perusahaan baru bernama Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI).
Selain HMMI, dipahami juga saat ini telah berdiri perusahaan baru dari prinsipal bernama Hyundai Motors Indonesia yang berperan sebagai distributor.
"Ini perusahaan baru yang kami buat sebagai distributor," kata Presiden Direktur Hyundai Motors Indonesia Sung Jo Ha menjelaskan status perusahaannya saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (27/1).
Strategi prinsipal mengelola bisnis di belum diketahui jelas, pasalnya sebelum dua perusahaan baru itu lahir, operasi Hyundai di Indonesia telah dikelola dua perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), yaitu Hyundai Indonesia Motor (HIM) sebagai Agen Pemegang Merek dan Hyundai Mobil Indonesia (HMI) sebagai distributor.
Ha enggan menjelaskan keterangan lebih banyak terkait hubungan perusahaannya dengan dua perusahaan Hyundai di Indonesia yang sudah hadir lebih dulu itu.
Deputy Marketing Director Hyundai Mobil Indonesia Hendrik Wiradjaja yang dimintai komentar juga tidak memberikan jawaban spesifik soal keterkaitan empat perusahaan Hyundai yang sekarang beroperasi bersamaan di dalam negeri.
"Tapi pastinya pergerakan kami seizin dan mendapat restu prinsipal," kata Hendrik.
Hendrik bilang pemaparan bisnis Hyundai di dalam negeri bakal disampaikan pada kesempatan terpisah bersama para pejabat tinggi merek otomotif asal Korea Selatan itu.
"Nanti pasti akan ada preskon lanjutan. Tapi paling penting sekarang, bahwa HMMI manufacture. Jadi semua pasti akan diumumkan prinsipal nantinya, terkait kapan saya belum bisa sebutkan karena kami nunggu prinsipal," kata Hendrik lagi. (ryh/fea)
No comments:
Post a Comment