Tuesday, December 31, 2019

Grab Belum Berencana Bikin Bank Digital di Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia -- Grab Indonesia menyebut belum berencana untuk membuat bank digital di Indonesia. Hal ini diungkap juru bicara Grab terkait dengan pengumuman Grab Singapura yang menggaet perusahaan operator telekomunikasi Singtel untuk membuat bank digital di Singapura.

"Belum ada, sampai saat ini," jelas juru bicara Grab Indonesia saat dihubungi, Senin (31/12), terkait rencana membuat bank digital serupa di Indonesia.

"Konsorsium tersebut hanya mendaftarkan diri untuk lisensi penuh bank digital di Singapura," lanjutnya lagi.


Selain itu, operator telekomunikasi Indonesia seperti XL Axiata pun tak berencana untuk membuat bank digital layaknya Singtel.

"Belum ada," jelas Tri Wahyuningsih, General Manager Corporate Communication at PT. XL Axiata saat dihubungi terpisah.

Dalam pernyataan bersama, Senin (30/12) Grab dan Singtel menyebut bakal membentuk konsorsium bank digital dimana Grab memegang 60 saham dan dan 40 persen saham milik Singtel.

Menurut Grab bank digital ini bakal menyasar usaha kecil menengah dan mereka yang baru mengenal dunia digital dan kesulitan mendapat kredit dari bank konvensional.

Pada Oktober lalu, sempat berhembus isu kalau Gojek akan mengakuisisi Bank Artos sebagai batu loncatan perusahaan itu mendirikan Bank Gojek. Namun pihak Bank Artos telah menepis kabar ini.


Apa beda bank digital?

Layanan bank digital pada dasarnya sama dengan bank konvensional. Perbedaannya, di Singapura bank digital melakukan kegiatan operasional mereka tanpa infrastruktur fisik.

Bank digital boleh berbisnis hanya dengan satu lokasi saja. Sehingga mereka tak memiliki kantor bank cabang. Sementara bank konvensional mesti membuka jejaring kantor cabang. Sebab, pelanggan bisa melakukan semua kegiatan perbankan lewat smartphone atau komputer mereka.

Pemerintah Singapura juga meminta agar bank digital ini menyasar warga seperti anak muda dan pengusaha kecil. Sehingga, calon nasabah bisa membuka rekening dengan angka yang kecil misalnya. Bank ini juga tak bisa mengakses jejaring ATM, seperti dilansir Today Online.

[Gambas:Video CNN]


Gencar ekspansi lini bisnis

Meski awalnya bisnis utama Grab adalah layanan transportasi online, namun belakangan Grab gencar melebarkan sayap usaha mereka. Mulai dari pengiriman makanan, layanan finansial, hingga mengakuisisi Kudo yang banyak menaungi warung-warung digital di Indonesia.

Langkah agresif ekspansi usaha Grab ini menurut Reuben Lai, senior managing director at Grab Financial Group menjadi wajar jika berikutnya Grab membangun bank digital, seperti dikutip CNBC.


Sementara itu perusahaan telekomunikasi Singtel juga tengah memperluas bisnis di luar layanan tradisional miliknya yakni telekomunikasi seluler.

Sebelumnya, operator telekomunikasi ini telah meluncurkan pembayaran digital Dash Mobile Wallet dan layanan keamanan siber.

"Kami ingin mengubah (cara interaksi) konsumen dan perusahaan perbankan secara besar-besaran," jelas Arthur Lang, Chief Executive Officer International Group Singtel, seperti dikutip South China Morning Post.

(eks)

Let's block ads! (Why?)

No comments:

Post a Comment