Jip.co.id - Opa Carolies, begitu panggilan akrab pria asal Purwakarta, Jabar ini di kalangan off-roader.
Kiprahnya dalam dunia lumpur memang tidak singkat.
Mulai Tranka Adventure 1994, Opa Carolies sudah main tanah menggunakan Toyota Land Cruiser FJ40 tahun 1985.
“Buat saya, Toyota FJ40 adalah jip yang paling tangguh. Banyak pengalaman dan ilmu yang didapat dari kendaraan tersebut. Bisa dibilang, jiwa saya dan FJ40 sudah menyatu sekali,” ucap Opa Carolies yang punya nama lengkap Carolies Wicaksono Ronchetty.
Bahkan, saat disambangi, Opa sempat cerita panjang lebar mengenai serba-serbi FJ40. Wah, kelihatannya belum move on ya Opa? He he he.
(BACA JUGA: Toyota Land Cruiser Satu Ini Dapat Sentuhan Dari Wald)
Mesin AMC 242 Jeep Cherokee
Tunggangan barunya ini jauh lebih bengis, melihat karakter Opa juga bengis di balik kemudi.
Secara penampilan, seolah badan All New Hilux tidak begitu banyak diutak-atik.
Memang ada perangkat bodi protektor mengelilingi badan, tapi itu seperti masih senada dan menyatu.
Begitu sisi performa, jangan harap melihat perangkat asli All New Hilux, karena semua sudah tersimpan rapih di dalam gudang.
Gardan mengaplikasikan Toyota VX80
Aslinya All New Hilux menggunakan mesin diesel 2KD-FTV, namun dipensiunkan.
Karena lebih akrab dengan karakter mesin bensin, alhasil mesin AMC 242 Jeep Cherokee pun dicomot.
Kondisi mesin dibiarkan standar, karena untuk off-road durasi panjang.
Hanya saja sistem pembuangan lebih lepas menggunakan exhaust Clifford Performance.
(BACA JUGA: Wah, Ada Pikap Toyota Hilux Dimodifikasi Bergaya Racing)
Estetika bentuk bumper dan bullbar dipikirkan demi winch
Menggunakan girboks manual 5 speed Toyota Prado, punya rasio gear pas saat disandingkan dengan tenaga besar mesin Cherokee.
Gardan mengaplikasikan Toyota VX80, diperkuat pada rumah gardan.
Namun, as roda dibiarkan standar, hanya baut as roda sudah heavy duty menggunakan bahan kromoli.
Untuk mengunci deferensial di gardan, pakai locker elektronik lansiran Eaton ELocker.
Gardan belakang, ditopang dengan konstruksi kuat.
Speedometer asli tidak fungsi, diganti pakai indikator aftermarket
Link arm ini racikan bengkel ProRock Engineering mengambil material dari Kaiser Aluminum / Tennalum.
Link arm ringan ini kokoh dan tidak mudah patah, apalagi bengkok.
Penopang bobot kendaraan menggunakan suspensi coilover racikan.
Per King Shock, karena kuat menahan beban.
Tunggangan baru ini jauh lebih bengis
Untuk menahan bodyroll atau limbung, dipasang stabilizer lansiran Currie Enterprises tipe Antirock Sway Bar, dengan lengan aluminium.
Selain memikirkan estetika bentuk bumper dan bullbar.
Rupanya grill juga ikut menyesuaikan, dan harus maju beberapa sentimeter supaya muat dipasangi winch Warn 8274 dengan top housing double motor bikinan Miyogi4x4. Lihat saja, wajah All New Hilux tetap enak dipandang, walaupun menggunakan recovery powerfull.
Sistem kemudi powerfull, menggunakan power steering PSC Motorsport.
(BACA JUGA: Toyota Hilux Lawas Ini Tampil Lebih Kece)
Pilihannya PSC Full Hydraulic Steering Single Ended, agar tidak makan tempat, dan bisa disembunyikan di gardan bagian belakang.
Sayang demi penampilan lebih tampan, kapasitas bak tidak maksimal.
Barang-barang yang dibawa untuk off-road ekspedisi pun disesuaikan dengan kapasitas bak.
Di bak sudah tersimpan dua aki kering berdimensi besar, tangki aluminium custom, dan ban cadangan.
Tentu ECU bawaan All New Hilux, tidak bisa digunakan.
Jadi speedometer asli tidak berfungsi dan harus diganti pakai indikator aftermarket.
Dashboard sengaja tidak banyak tersentuh perangkat off-road, agar masih terasa nuansa standar All New Hilux.
Tombol-tombol switch off-road tersusun rapih di bawah indikator digital AC.
Baca Dong disini
No comments:
Post a Comment