Lantas bagaimanakah tren modifikasi mobil di tahun 2019? dari beberapa modifikator yang dimintai pendapatnya oleh detikOto, mereka senada, dalam memodifikasi mobil seceper apapun atau se-ekstrem bentuknya, tentap mengusung proper car atau laik jalan, sehingga mobil tak hanya dijadikan pajangan saja.
Sebagai contoh, Andra pada saat menjuarai mobil kala itu membawa Honda Jazz mengusung gaya Rocket Bunny. Hampir semua sektor diubah, kecuali bodinya yang masih mempertahankan desain bawaan.
Mobil Jazz modifikasi garapan Platinum Foto: Luthfi Anshori |
Senada dengan hal tersebut, Yosef Bee dari H20Bodywork yang bermarkas di Bandung mengatakan untuk tahun depan akan lebih memperhatikan proper dan fungsionalitas dari kendaraan.
Land Rover Defender 110 garapan H20Bodywork Foto: Dadan Kuswaraharja |
"Menurut kami akan didominasi oleh modifikasi ringan atau non ekstrem, meskipun penyuka aliran ekstrem masih ada, namun itu hanya minor quantity," ujar Yosef kepada detikOto.
"Hal ini disebabkan para penggemar modifikasi otomotif lebih memilih unsur proper/fungsionalitas, artinya modifikasi yang dilakukan tidak mengganggu fungsi dari mobil untuk digunakan sehari-hari," tambah Yosef.
Yosef mengatakan aliran modifikasi yang turut meramaikan belantika modifikasi di Tanah Air tahun depan adalah konsep street racing dan simple elegen.
Senada dengan hal tersebut, Kiki Anugraha seorang car enthusiast yang memiliki workshop Body Kit KARMA demikian. Mobil dengan konsep "down to earth" alias ceper yang tetap nyaman dikendarai masih menjadi tren di tahun 2019.
Foto: Ridwan Arifin |
Namun, Kiki mengungkapkan tentang bagaimana memasang velg dengan ban lebih lebar, diameter, serta sudut camber, sehingga mendapatkan tight fitment dan stance yang sesuai dengan jarak seminim mungkin antara roda dan fender.
"Kalau pandangan saya mobil wagon jadi bakal ramai dimodifikasi," ujar Kiki kepada detikoto.
Untuk diketahui bahwa wagon merupakan gaya bodi mobil yang memiliki desain dua kotak, area kargo besar dan bak belakang belakang yang tergantung pada tingkat atap.
Gaya bodinya mirip dengan hatchback, namun station wagon lebih panjang dan lebih cenderung memiliki garis atap diperpanjang ke bagian belakang mobil.
Namun tetap diperhatikan, gayanya tetap mengusung static alias ceper namun sifatnya tetap bisa dikendarai. Kiki menyorotinya kepada Meaty yang memadukan antara gaya stance dan street racing.
"Jadi untuk fitment menurut saya lip to fender sudah mulai jenuh dan ditinggalkan, mulai ke meaty atau ban to fender," ujar Kiki.
Nah itu prediksi tren modifikasi mobil ke depan. Bagaimana menurut Otolovers? (riar/ddn)
Baca Dong disini
No comments:
Post a Comment