REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelontorkan dana Rp 30,9 miliar untuk Teknologi Modifikasi Bencana yang berasal dari dana siap pakai BNPB untuk membuat hujan buatan di Sumatera Selatan. Itu dalam rangka mengamankan Asian Games 2018 dari bencana asap.
"Teknologi Modifikasi Cuaca dilaksanakan sejak Mei 2018 hingga berakhirnya Asian Games," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu (4/8).
Teknologi Modifikasi Bencana dilakukan bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sutopo menuturkan sudah lebih dari 35 ton natrium klorida atau garam yang disemai dalam penerapan Teknologi Modifikasi Bencana.
Dia mengatakan untuk menerapkan Teknologi Modifikasi Bencana, pihaknya mengerahkan dua pesawat Casa 212. Selain itu, dalam rangka mendukung Asian Games di Sumatera Selatan, BNPB akan mengerahkan 10 helikopter pembom air (water bombing) untuk mendukung satuan tugas udara dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Hingga saat ini, sebanyak tujuh helikopter pembom air telah beroperasi di Palembang, Sumatera Selatan dan digunakan setiap hari untuk pemadaman dari udara dan patroli udara. "Tiga helikopter (pembom air) saat ini sedang disiapkan sehingga sebelum Asian Games 10 heli sudah siap," ujarnya.
Asian Games ke-18 akan diadakan pada 18 Agustus-2 September 2018 di Palembang dan Jakarta.
Asian Games 2018 akan diikuti 45 negara dan delegasi masing-masing negara akan dipimpin pejabat tinggi masing-masing. Selama berada di Indonesia, keamanan dan keselamatan mereka menjadi prioritas utama yang dipastikan selalu terjaga.
Sebelumnya, upaya modifikasi cuaca dilakukan di Sumatera Selatan dengan menabur garam ke awan yang berpotensi hujan untuk memaksimalkan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
"Teknologi Modifikasi Cuaca dilakukan untuk meningkatkan curah hujan dan merekayasa agar asap kebakaran hutan dan lahan tidak mengarah ke lokasi pelaksanaan Asian Games," kata Sutopo di Jakarta, Selasa (24/7).
Baca Dong disini
No comments:
Post a Comment