Laporan wartawan Sripoku.com, Beri Supriyadi
SRIPOKU.COM, INDRALAYA-- Dikoordinir oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sumsel termasuk di Kabupaten Ogan Ilir (OI), pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam waktu dekat akan melakukan upaya pemanfaatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Hal tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Mengingat berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Saat ini musim kemarau mulai melanda wilayah Sumsel dan dikhawatirkan akan terjadi kebakaran lahan di wilayah-wilayah yang rawan seperti di Kabupaten OI, OKI, Muba, Musirawas, PALI dan Kabupaten Banyuasin.
"Tahapan penerapan teknologi modifikasi cuaca di wilayah Sumsel, sudah kita lakukan mulai hari ini. Poskonya berada di Lapangan Udara (Lanud) TNI-AU Palembang," ujar Kepala BB-TMC Tri Handoko Seto disela-sela menghadiri kegiatan apel kesiapsiagaan personel dan peralatan karhutla.
Apel siaga karhutla berlangsung, Rabu pagi (16/5) pukul 09.00, di lapangan Desa Palemraya Indralaya Utara Kabupaten OI.
Baca:
BREAKING NEWS : Polisi Kembali Tangkap Diduga Teroris di Palembang, Kenakan Jaket Ojek Online
5 Fakta Abu Bakar, Otak Pengebom di Surabaya, Modus Nobar Film Teroris hingga Ajak Anak Lakukan Ini
Dijelaskannya, penerapan teknologi modifikasi cuaca untuk pencegahan karhutla ini, dulunya merupakan hujan buatan. Namun kali ini, cara penerapannya yakni bagaimana memodifikasi awan-awan yang ada di atas Sumsel untuk dihujankan dengan menggunakan pesawat terbang jenis Cassa 212200 menggunakan bahan semai.
"Sebelum awan itu kita taburkan semai, terlebih dahulu kita lakukan pengecekkan melalui data dan radar di daerah mana yang kira-kira paling kering. Begitu kita ketemu, hari ini misalnya di Kabupaten OI atau OKI. Maka, awan-awan diatas OI, OKI itu kita berikan perlakuan, kita semai, kita terbangi, kita taburkan bahan-bahan. Sehingga awan tersebut akan menjadi hujan dan membasawi lahan-lahan di wilayah itu. Jadi konsep kita adalah membasahi lahan-lahan sebanyaknya, sehingga tidak terjadi kebakaran lahan," jelas Kepala BB-TMC RI.
Ia menambahkan, untuk saat ini pihaknya telah menyiapkan satu pesawat terbang jenis Cassa yang difungsikan untuk mengangkut bahan-bahan teknologi modifikasi cuaca.
"Satu pesawat tersebut mampu mengangkut sebanyak 800 kg sampai 1 ton garam," ujar Tri Handoko Seto.
Berdasarkan pantauan, apel siaga berlangsung lancar dan diikuti seluruh personil yang dilibatkan untuk mencegah karhutla mulai dari unsur TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, Dinas Kesehatan hingga para perangkat Desa pun turut dilibatkan. Danrem Gapo Kolonel Budiman bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup).
Usai menggelar apel siaga, Danrem beserta jajaran melakukan pengecekkan seluruh personil serta peralatan penanggulangan bencana kebakaran lahan. Usai mengecek kesiapsiagaan personil dan peralatan, Kolonel Budiman mengatakan, khususnya di Sumsel ada 773 Desa yang rawan terjadinya Karhutla, umumnya merupakan wilayah-wilayah yang berlintasan dengan angin.
"Kendati begitu, daerah-daerah yang rawan terjadinya karhutla sudah kita lakukan upaya-upaya pencegahan sedini mungkin, mulai dari kesiapan personil dan peralatan pemadam kebakaran lahan," ujar Kolonel Budiman.(*)
Baca Dong disini
No comments:
Post a Comment